Konflik Rusia Vs Ukraina
Bantu Ukraina Lawan Rusia, Jerman hingga Amerika Serikat Janji Kirim Pasokan Senjata
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, telah mengumumkan bahwa Jerman akan mengirimkan senjata langsung ke Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Jerman dikejutkan oleh tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, telah mengumumkan bahwa Jerman akan mengirimkan senjata langsung ke Ukraina.
Ia mengatakan, Jerman akan mengirim 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger.
Diberitakan BBC, Berlin juga telah membatalkan beberapa pembatasan pengiriman senjata buatan Jerman ke zona konflik.
Hal ini berarti negara ketiga akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Scholz menjelaskan, invasi Rusia menandai titik balik.
Langkah ini membalikkan kebijakan lama Jerman yang melarang ekspor senjata ke zona konflik.
Baca juga: Pemerintah Bentuk Tim Evakuasi dan Skema Penyelamatan WNI di Ukraina
Baca juga: Nasib 13 WNI Masih Berada di Titik Pertempuran Ukraina, Penjemputan Tak Memungkinkan Dilakukan
Republik Ceko
Selain Jerman, tiga anggota NATO telah mengumumkan bahwa mereka akan mengirim bala bantuan untuk membantu Ukraina dalam pertempurannya melawan Rusia.
Republik Ceko berkomitmen untuk mengirim senjata ke Ukraina senilai lebih dari $8,5 juta ke tempat pilihan Ukraina.
“Pemerintah telah menyetujui pengiriman senjata ke Ukraina."
"Kami mengirim senapan mesin, senapan mesin ringan, senapan sniper, pistol, dan amunisi yang sesuai senilai CZK 188 juta," kata Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala, dikutip dari CNN, Minggu (27/2/2022).
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu Ukraina,” tambahnya.
Baca juga: Serangan ke Ukraina, Pasukan Rusia Ledakkan Pipa Gas di Kharkiv
Baca juga: Kyiv Dibombardir Serangan Udara, PBB Laporkan 240 Korban Sipil, 64 Orang Tewas sejak Invasi Rusia
Belanda
Selanjutnya, Belanda juga mengatakan akan memberi Ukraina lebih banyak senjata pada Sabtu (26/2/2022).