Konflik Rusia Vs Ukraina
Kabar Terbaru Rusia-Ukraina: Serangkaian Ledakan Terdengar di Dekat Ibu Kota Kyiv
Kabar terbaru seputar situasi yang terjadi di Ukraina. Serangkaian ledakan terdengar di pinggiran ibu kota Ukraina, Kyiv.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kabar terbaru seputar situasi yang terjadi di Ukraina.
Dilansir CNN.com, serangkaian ledakan terdengar di pinggiran ibu kota Ukraina, Kyiv.
Ledakan terjadi pada pukul 2 pagi waktu setempat atau sekitar jam 7 pagi WIB.
Lokasi pasti ledakan belum diketahui secara jelas.
Tak lama setelah itu, angkatan bersenjata Ukraina melaporkan pertempuran sengit di sekitar Vasylkiv, sebuah kota yang terletak sekitar 18 mil selatan ibukota Kyiv.
"Pertempuran sengit saat ini sedang berlangsung di kota Vasylkiv di wilayah Kyiv, di mana penjajah berusaha mendaratkan rombongan," kata angkatan bersenjata.
Pasukan Rusia maju menuju Kyiv dari utara dan timur.
Baca juga: Kemhan Rusia: Militer Ukraina Kerahkan Peluncur Roket Grad di Kiev
Baca juga: 12 Tokoh Kunci yang Terlibat dalam Krisis Rusia vs Ukraina, Tidak Hanya Vladimir Putin

Kemarin, di hari kedua invasi Rusia, sejumlah ledakan juga terdengar di pinggiran ibu kota.
Saat pasukan Rusia terus maju, pejabat intelijen AS khawatir Kyiv bisa jatuh di bawah kendali Rusia dalam beberapa hari, menurut dua sumber yang mengetahui intelijen terbaru.
Para pejabat percaya Rusia telah menghadapi perlawanan yang lebih keras dari pasukan Ukraina, menurut sumber-sumber itu.
Ini sejumlah kejadian penting yang terjadi Jumat (25/2/2022) kemarin.
- Pertarungan di Kyiv
Ledakan terdengar di ibu kota Kyiv Jumat pagi.
Sebelumnya pemerintahan Biden memperingatkan bahwa pasukan Rusia yang memasuki Ukraina melalui perbatasan Belarusia hanya berjarak 32 kilometer dari kota.
Warga berkerumun di tempat perlindungan serangan udara, ketika seorang pejabat Ukraina mengatakan rudal jelajah atau balistik menghantam kota.
Ada laporan pasukan meledakkan jembatan untuk menghentikan kemajuan pasukan Rusia.
Pejabat intelijen AS khawatir bahwa Kyiv bisa jatuh di bawah kendali Rusia dalam beberapa hari.
Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Rusia vs Ukraina: Rusia Miliki 74 Kapal Perang, Ukraina Hanya 2
Baca juga: Sudah 72 dari 138 WNI di Ukraina yang Menginap di KBRI Kiev, Pemerintah Siapkan Paspor Khusus

- Ukraina meningkatkan kekuatan militer
Setidaknya 18.000 senjata dengan amunisi telah didistribusikan ke pasukan cadangan di wilayah Kyiv sejak invasi dimulai Kamis pagi, menurut pihak berwenang Ukraina.
Ukraina juga melarang semua warga negara laki-laki berusia 18 hingga 60 tahun meninggalkan negara itu untuk ikut bertarung melawan Rusia, menurut Layanan Penjaga Perbatasan Negara.
- Korban tewas
Kamis malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa menurut data awal, 137 tentara Ukraina telah tewas sejak serangan Rusia dimulai, dan 316 tentara lainnya terluka.
Jumat pagi, sebuah jet tempur Sukhoi Su-27 Ukraina ditembak jatuh di atas Kyiv.
- Presiden jadi target
Presiden Ukraina Zelensky mengatakan Kamis malam bahwa kelompok sabotase Rusia telah memasuki Kyiv.
Ia mengatakan dirinya adalah "target nomor 1" - dan keluarganya adalah "target nomor 2."
Zelensky menambahkan dia akan tinggal di kantor pemerintah, sementara Rusia ingin "menghancurkan" kepala negara.
- Protes anti-perang
Ratusan orang ditangkap di kota-kota di seluruh Rusia karena menggelar demonstrasi anti-perang pada hari Kamis.
Protes serupa untuk mendukung Ukraina diadakan di seluruh dunia, di New York, Paris, Berlin, London, dan pusat-pusat internasional lainnya.
- Sanksi
Lebih banyak sanksi keuangan telah diumumkan di seluruh Barat sebagai tanggapan atas invasi Rusia, termasuk oleh Uni Eropa dan Presiden Joe Biden.
Rusia juga dicoret dari final Liga Champions tahun ini.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)