Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Inggris: Rusia Gagal Menguasai Seluruh Ukraina di Hari Pertama Invasi

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan Rusia ingin merebut seluruh Ukraina, namun militer gagal melakukannya di hari pertama invasi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/ROBYN BECK
Demonstran memprotes invasi Rusia ke Ukraina di lingkungan Studio City di Los Angeles, California pada 24 Februari 2022. (Photo by Robyn Beck / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace pada Jumat (25/2/2022) mengatakan, Rusia bermaksud merebut seluruh Ukraina, namun militer gagal melakukannya di hari pertama invasi.

Dilansir Reuters, Rusia melancarkan serangan melalui darat, udara, dan laut mulai Kamis (24/2/2022) setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan.

Ini menjadi serangan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Pada Jumat (25/2/2022) ini, rudal menghantam Kyiv, Ibu Kota Ukraina yang menandakan pergerakan pasukan Rusia semakin dekat.

Di saat yang sama, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memohon kepada dunia untuk berbuat lebih banyak terkait gerakan Rusia.

Demonstran meneriakkan slogan-slogan saat mereka berdiri dengan suar yang menyala di jembatan yang dihiasi dengan spanduk 'Ukrania akan menolak - Katakan Tidak pada Putin' selama rapat umum di Kyiv pada 12 Februari 2022, yang diadakan untuk menunjukkan persatuan di tengah peringatan AS tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa peringatan serangan Rusia yang akan segera terjadi di negaranya memicu
Demonstran meneriakkan slogan-slogan saat mereka berdiri dengan suar yang menyala di jembatan yang dihiasi dengan spanduk 'Ukrania akan menolak - Katakan Tidak pada Putin' selama rapat umum di Kyiv pada 12 Februari 2022, yang diadakan untuk menunjukkan persatuan di tengah peringatan AS tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa peringatan serangan Rusia yang akan segera terjadi di negaranya memicu "kepanikan" dan menuntut untuk melihat bukti kuat dari invasi yang direncanakan. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Baca juga: Swiss Jatuhkan Sanksi Pembatasan Perjalanan Pasca Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Deretan Negara di Dunia yang Dukung Serangann Militer Rusia dan Pendukung Ukraina

Menurutnya, sanksi yang dijatuhkan kepada Moskow tidak cukup.

"Ini jelas pandangan kami bahwa Rusia berniat untuk menyerang seluruh Ukraina," kata Wallace kepada Sky.

Putin mengatakan, negaranya melakukan operasi militer khusus untuk menghentikan pemerintah Ukraina melakukan genosida kepada rakyatnya sendiri.

Tuduhan ini dinilai tidak berdasar oleh Barat.

Putin juga menyebut, Ukraina adalah negara yang tidak sah dan tanahnya secara historis milik Rusia.

Wallace menyebut pemimpin tertinggi Rusia sejak 1999 itu tidak masuk akal.

"Saya benar-benar berpikir dia telah menjadi sangat bersemangat," kata Wallace.

"Tidak ada orang waras yang akan melakukan apa yang kita lihat di layar televisi hari ini," pungkasnya.

Rusia mengatakan, para pemimpin Barat mengalami Russophobia.

Moskow juga menuduh AS dan sekutu sudah berencana melemahkan Rusia selama beberapa dekade.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved