Konflik Rusia Vs Ukraina
Saat Nenek 79 Tahun dari Ukraina Berlatih Perang, Demi Lindungi Anak Cucu dari Serangan Rusia
Nenek berusia 79 tahun dari Ukraina ikut berlatih perang dengan milisi sipil demi bersiap menghadapi serangan Rusia.
TRIBUNNEWS.COM, MARIUPOL - Nenek berusia 79 tahun dari Ukraina ikut berlatih perang dengan milisi sipil demi bersiap menghadapi serangan Rusia.
Nenek itu bernama Valentyna Konstantynovska.
Dia menegaskan melakukan hal itu demi melindungi anak cucunya dari invasi yang akan dilakukan Rusia.
Konstantynovska berlatih bersama Pasukan Khus Unit Azov di Mariupol, Ukraina timur.
Ia pun dipuji memiliki kekuatan dan keberanian setelah berlatih mengenai taktik pertahanan.
Dikutip dari Daily Star, Konstantynovska juga diajari menggunakan senapan serbu AK-47, Senin (14/2/2022).
Saat ditanya mengenai latihan itu, sang nenek pun menjawab dengan tegas.
“Ibumu pasti juiga melakukan hal yang sama,” katanya.
“Saya siap untuk menembak jika sesuatu terjadi. Saya akan melindungi rumah saya, kota saya, dan anak cucu saya,” tambahnya.
Konstantynovska pun menegaskan dirinya sudah siap untuk berperang, karena tak ingin kehilangan negtara dan kotanya.
“Saya ikut berlatih, tetapi mungkin tak bisa menjadi tentara yang sempurna, karena tubuh saya tak bisa benyak bergerak lagi. Senjata juga terlalu berat bagi saya,” tuturnya.
Tetangga Konstantynovska menggambarkan dirinya sebagai contoh untuk warga Ukraina, setelah ia terlihat ikut berlatih pada pekan ini.
Analis politik Ukraina Ariana Gic bahkan memujinya.
“Perempuan ini adalah pahlawan saya,” ujarnya.
Meski masyarakat sipil sudah ikut berlatih, harapan agar masalah ini bisa diselesaikan dengan diplomasi tetap tinggi.
Kekhawatiran adanya penyerangan yang dilakukan Rusia terjadi setelah negara itu mengumpulkan ratusan ribu pasukan di perbatasan.
Rusia sendiri membantah mereka akan melakukan invasi, dan menegaskan hanya melakukan latihan militer di dekat perbatasan Ukraina.
Masyarakat sipil di Ukraina dikabarkan telah ikut berlatih perang dengan pasukan sukarela setelah kabar adanya serangan dari Rusia membesar.
Masyarakat sipil ikut berlatih perang menggunakan senapan kayu, dan dilatih oleh tentara Ukraina secara langsung.
Tentara Rusia Dilarang Gunakan TikTok, Khawatir Ada Kebocoran Informasi Rahasia Militer
Tentara Rusia dilarang menggunakan TikTok, setelah ada kekhawatiran kebocoran informasi rahasia militer.
Kepala keamanan Rusia meminta para tentara menjauhi platform media sosial, termasuk aplikasi yang popular.
Pelarangan itu dikeluarkan dengan meluncurkan poster propaganda berdasarkan kampanye propaganda Uni Sovyet lama.
Pelarangan itu muncul dengan meningkatnya ketakutan akan serangan Rusia ke Ukraina.
Amerika Serikat (AS), Inggris dan negara-negara Barat pun menekan Rusia untuk tak melakukan hal itu.
Rusia sendiri menegaskan mereka tak ingin menyerang Ukraina, meski mengumpulkan ratusan ribu di perbatasan Ukraina.
Dikutip dari Daily Star, militer Rusia telah meluncurkan poster dari tentara yang berkata “Nyet”, atau "tidak" dalam bahasa Rusia.
Pada poster tersebut, tentara itu disodori ponsel dengan logo TikTok di layarnya.
Poster itu menggunakan poster yang telah diubah dari kampanye Uni Sovyet pada 1954 yang melakukan penolakan terhadap alkohol.
Kampanye ini mencerimkan pesan pada masa Pearang Dunia II, bahwa dinding memiliki telinga.
Ketika itu, hal tersebut merupakan peringatan untuk tentara Inggris untuk menghindari pembicaraan yang ceroboh yang mungkin memiliki konsekuensi mengancam jiwa.
Kampanye itu yang kini dilakukan oleh tentara Rusia untuk menghindari kebocoran informasi militer di masa-masa yang saat ini penuh ketegangan.
Inggris sendiri telah meluncurkan protek untuk membantu Ukraina demi menangkal propaganda dan disinformasi Rusia.
Proyek bernama Filter itu diluncurkan tahun lalu, dan dimaksudkan untuk menyebarkan kesadaran tentang bagaimana orang mengkonsumsi informasi selama masa ketidakpastian.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Nenek 79 Tahun dari Ukraina Ikut Berlatih Perang, Demi Lindungi Anak Cucu dari Serangan Rusia