Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Sebut akan Tarik Mundur Pasukan di Perbatasan Ukraina, UK: Kami Belum Melihat Bukti Apapun
Rusia mengatakan sedang menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, namun pejabat UK belum melihat bukti apapun.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengatakan sedang menarik pasukan kembali dari Krimea setelah selesainya latihan militer di sana, Independent melaporkan.
Kementerian Pertahanan Rusia membagikan video yang menunjukkan peralatan militer dan pasukan meninggalkan daerah yang berbatasan dengan Ukraina itu.
Distrik militer selatan dilaporkan kembali ke pangkalan mereka dari latihan di Krimea, lapor kantor berita independen Rusia Interfax, mengutip kementerian pertahanan Kremlin dalam sebuah pernyataan.
"Unit distrik militer selatan telah menyelesaikan partisipasi mereka dalam permainan taktis di Semenanjung Krimea dan menuju ke pangkalan mereka dengan kereta api," ujar kementerian.
Kereta telah melintasi Jembatan Krimea ke daratan Rusia, kata para pejabat.
Baca juga: Rusia Tidak Ingin Ukraina Bergabung dengan NATO, Ini Alasannya
Baca juga: Warga Ukraina Bersiap untuk Kemungkinan Terburuk: Kami Harus Berjuang untuk Diri Kami Sendiri

Kendaraan lapis baja seperti tank, kendaraan tempur infanteri dan sistem artileri self-propelled juga dimuat di mobil datar di stasiun keberangkatan, tambah laporan itu.
Pejabat pertahanan Rusia mengatakan kereta militer sekarang akan membawa pasukan dan perangkat mereka ke pangkalan.
Bukti Belum Terlihat
Namun, mengutip laporan intelijen, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pihaknya belum melihat bukti bahwa Rusia menarik pasukan dari dekat perbatasan Ukraina.
"Kami belum melihat bukti apa pun pada saat penarikan itu," kata Wallace.
Wallace sebelumnya mengatakan 60 persen pertempuran darat Rusia masih berada di perbatasan Ukraina bersama dengan kekuatan angkatan laut yang signifikan di laut, menambahkan bahwa invasi masih mungkin dilakukan.
"Ukraina cukup dikelilingi oleh kekuatan yang cukup besar", kata menteri pertahanan itu menjelang pertemuannya dengan rekan-rekan NATO.
Wallace menambahkan bahwa Rusia harus dinilai dari tindakannya dalam hal mengurangi ketegangan di perbatasan Ukraina.
"Kami akan melihat Rusia pada kata-katanya, tetapi kami akan menilai mereka dari tindakan mereka," katanya.
"Cukup jelas bahwa niat mereka terhadap Ukraina adalah untuk mengubah perilaku mereka dan memang mengubah hubungan NATO terhadap Ukraina dan mereka melakukannya dengan ancaman invasi," kata Wallace kepada Sky News.
Baca juga: Mengenal NATO: Awal Terbentuk, Perannya saat Perang Dingin hingga Masa Kini

Beberapa jam sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka menyambut pembicaraan diplomatik dan mengatakan Kremlin tidak menginginkan perang.
Pemerintahannya menambahkan bahwa beberapa pasukannya yang menyudutkan Ukraina sekarang akan kembali ke pangkalan reguler mereka.
Masih Terlalu Dini
Meski begitu, AS tidak langsung menghapus ancaman invasi Rusia dalam beberapa hari mendatang.
AS mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengatakan apakah ancaman invasi dan potensi serangan ke Kiev telah mereda.
Mereka telah berulang kali memperingatkan Putin bisa langsung memberi perintah kepada lebih dari 130.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina untuk menyerang negara itu.
Wallace menggemakan kekhawatiran Gedung Putih mulai Selasa (15/2/2022), di mana Biden mengatakan AS akan mempertahankan semua wilayah NATO.
"Jangan salah. Amerika Serikat akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO dengan kekuatan penuh kekuatan Amerika," kata Biden.
"Serangan terhadap satu negara NATO adalah serangan terhadap kita semua," kata presiden AS itu.
Rusia, yang selama ini meremahkan ancaman konflik dengan mengatakan pihaknya tidak berniat berperang dengan Ukraina, menyebut laporan intelijen Barat sebagai propaganda.
"15 Februari 2022 akan menjadi sejarah ketika propaganda perang barat gagal."
"Mereka telah dipermalukan dan dihancurkan tanpa satu tembakan pun dilepaskan," kata Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, pada Selasa (15/2/2022).
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)