Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Ilmuwan Oxford akan Pelajari Efek Varian Covid-19 dan Vaksinasi pada Wanita Hamil

Merasa masih kurang dipelajari, ilmuwan Universitas Oxford akan mengevaluasi efek varian Covid-19 pada wanita hamil dan bayi baru lahir.

WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Tenaga medis menerima vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Gambir, Cideng, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021). - Ilmuwan Oxford akan lakukan penelitian terkait efek varian Covid-19 dan vaksinasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Ilmuwan Universitas Oxford akan mengevaluasi efek varian virus corona baru pada wanita hamil dan bayi yang baru lahir, Selasa (15/2/2022).

Mereka juga akan mempelajari efek vaksinasi Covid-19 pada komplikasi selama kehamilan dan setelah kelahiran.

Dikutip dari CNA, studi ini dilakukan kurang dari setahun setelah universitas menemukan bahwa wanita hamil dengan Covid-19 dan anak-anak mereka yang baru lahir menghadapi risiko komplikasi yang lebih tinggi, seperti kelahiran prematur dan risiko kegagalan organ, daripada yang diketahui sebelumnya.

Para peneliti mengatakan penelitian tersebut bertujuan untuk mengisi kesenjangan, termasuk efek dari varian baru virus seperti Omicron pada kelompok berisiko tinggi yang telah melihat tingkat kekhawatiran vaksinasi yang rendah.

"Efek Covid-19 pada kehamilan telah diremehkan dan kurang dipelajari," kata profesor Universitas Oxford José Villar.

Baca juga: CDC Desak Orang Amerika Hindari Perjalanan ke Korea Selatan dan Belarusia karena Covid-19

Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Amankah Jalani Program Hamil?

"Wanita hamil bahkan tidak dimasukkan dalam uji coba vaksin, yang memungkinkan informasi yang tidak ilmiah dan menakutkan disebarluaskan."

Banyak otoritas kesehatan global mengatakan vaksinasi selama kehamilan aman, dengan sebuah penelitian di AS bulan lalu menemukan bahwa vaksinasi tidak terkait dengan kelahiran prematur atau bayi baru lahir dengan berat badan kurang.

Sementara itu, pada bulan November lalu, data dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 aman untuk wanita hamil dan tidak terkait dengan tingkat komplikasi yang lebih tinggi.

Studi Inggris selanjutnya akan mendaftarkan sekitar 1.500 wanita yang telah dites positif terkena virus pada setiap tahap kehamilan dan membandingkannya dengan 3.000 wanita yang tidak terinfeksi selama empat bulan.

Ilmuwan Oxford mengatakan mereka mendapatkan hasil uji coba pada bulan Mei mendatang.

Risiko Covid-19 pada Kelahiran

Masih dikutip dari CNA, terinfeksi Covid-19 di akhir kehamilan dikaitkan dengan risiko komplikasi kebidanan yang lebih tinggi, menurut data baru.

Di antara 14.104 wanita yang melahirkan sebelum vaksin tersedia, 586 dengan Covid-19 sedang atau berat selama persalinan atau dalam waktu 6 minggu sebelumnya lebih mungkin membutuhkan persalinan sesar, melahirkan prematur, meninggal sekitar waktu kelahiran, atau melahirkan.

mengalami penyakit serius akibat tekanan darah tinggi, pendarahan, atau infeksi selain SARS-CoV-2.

Tingkat gabungan dari peristiwa tersebut adalah 9,2 persen pada wanita yang tidak terinfeksi versus 26,1 persen pada wanita dengan Covid-19 sedang atau berat baru-baru ini atau saat ini.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved