Minggu, 5 Oktober 2025

Rusia Bangun Kekuatan Militer di Ukraina, NATO Akan Bikin Empat Kelompok Tempur di Eropa Tenggara

NATO akan menyusun empat kelompok tempur multinasional di Eropa Tenggara untuk menghadapi peningkatan kekuatan militer Rusia di Ukraina

Editor: hasanah samhudi
AFP
Personel militer AS dari negara-negara Sekutu yang dikerahkan ke Rumania mengambil bagian dalam upacara selama kunjungan Sekjen NATO dan Presiden Rumania di Pangkalan Militer Mihail Kogalniceanu pada 11 Februari 2022 di Mihail Kogalniceanu, Rumania. Kepala NATO Jens Stoltenberg memperingatkan pada 11 Februari 2022 tentang "risiko nyata untuk konflik bersenjata baru di Eropa" karena aliansi dan Rusia meningkatkan kehadiran pasukan mereka di sekitar Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Para menteri pertahanan NATO pekan ini akan menjalankan rencana membentuk empat kelompok tempur multinasional di Eropa tenggara sebagai tanggapan atas pembangunan militer Rusia di Ukraina.

Dilansir dari The Straits Times, tiga diplomat menyebutkan, pertemuan para menteri Sekutu pada Rabu (16/2/2022) dan Kamis (17/2/2022) akan memutuskan apakah akan memerintahkan komandan militer mereka untuk menyusun rencana pengerahan kelompok tempur.

Kelompok tempur ini masing-masing terdiri dari 1.000 tentara ke Bulgaria dan Rumania, dan mungkin ke Slovakia dan Hongaria.

Disebutkan, para menteri kemungkinan akan menyetujui langkah pertama dengan mengarahkan komandan untuk membuat rencana terperinci untuk empat kelompok pertempuran di darat.

"Akan ada penugasan yang memungkinkan kami untuk meningkatkan (kekuatan), tetapi juga untuk mengurangi (kekuatan) jika Rusia menarik kembali militernya," kata seorang diplomat senior NATO.

Baca juga: NATO dan Inggris Akan Mendukung Ukraina Tanpa Menerjunkan Pasukannya

Baca juga: Disarankan Lanjutkan Diplomasi Soal Ukraina, Ini Jawaban Presiden Rusia Vladimir Putin

Ia menekankan bahwa setiap kelompok tempur baru akan berada di atas kekuatan terpadu yang ditawarkan Inggris, Amerika Serikat untuk memperkuat sayap timur NATO.

Pertemuan para menteri NATO ini berlangsung di saat Amerika Serikat memperingatkan bahwa  invasi Rusia ke Ukraina bisa terjadi kapan saja saat ini.

Ukraina bukan anggota NATO dan aliansi tersebut tidak memiliki kewajiban perjanjian untuk mempertahankannya.

Bala bantuan di Laut Hitam akan menunjukkan tekad di kawasan penting yang strategis, dan di negara-negara seperti Hongaria dan Slovakia yang berbatasan dengan Ukraina.

Setiap keputusan akhir tentang pengiriman kekuatan temput ini akan diputuskan kemudian.

Baca juga: Jika Rusia Invasi Ukraina, Presiden AS Joe Biden Janjikan Tindakan Balasan Cepat dan Tegas

Baca juga: INI Prediksi AS: Rusia Akan Mulai Invasi ke Ukraina Dengan Serangan Rudal dan Serangan Bom

Namun Prancis dan Bulgaria telah menawarkan untuk memimpin kelompok pertempuran di masing-masing Rumania dan Bulgaria.

Langkah itu akan menjadi perubahan postur kekuatan terbesar NATO sejak membentuk kelompok tempur di Estonia, Lituania, Latvia, dan Polandia sebagai tanggapan atas aneksasi Rusia atas Krimea di 2014.

Setiap pengerahan militer akan bertentangan dengan tuntutan keamanan Moskow agar aliansi tersebut menarik pasukan dari Eropa timur.

NATO menegaskan bahwa format kelompok tempur yang digunakan di Baltik bukanlah penempatan pasukan yang permanen, melainkan kehadiran tentara yang dirotasi sebagai pasukan respons yang lebih besar jika Rusia menyerang wilayah NATO.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah mengisyaratkan kemungkinan lebih banyak kelompok tempur.

Baca juga: Berita Foto : Latihan Militer NATO di Tengah Ketegangan Rusia-Ukraina

Baca juga: Situasi Memanas, Ini Akar Konflik Ukraina dan Rusia hingga NATO Kirim Bantuan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved