Bagaimana Uni Eropa Bergantung Pada Gas Rusia
Ketika konflik antara Ukraina dan Rusia memanas, Kremlin memakai ekspor gasnya sebagai senjata politik. Hal ini menempatkan Uni Eropa…
Pakar energi Jerman, Claudia Kemfert, dari Institut Studi Ekonomi (DIW), memperkirakan pipa Nord Stream 2 yang sedang dibangun Gazprom di Laut Baltik akan membuat Jerman semakin bergantung dari pasokan langsung gas Rusia.
"Eropa memiliki strategi untuk mendiversifikasi sumber impor gas, sementara Jerman memilih jalur yang berlawanan dengan menambah kebergantungannya. Kebijakan ini kini jadi tamparan balik,” katanya kepada DW.
Menurutnya, langkah Jerman membiarkan Gazprom membeli fasilitas penyimpanan gas di dalam negeri juga merupakan kesalahan fatal. Anak perusahaan Gazprom, Astora, beberapa tahun lalu membeli fasilitas penyimpanan gas terbesar di barat Eropa yang terletak di Jerman. Dalam situasi normal, fasilitas itu membantu menyeimbangkan fluktuasi antara pasokan dan permintaan.
Namun Claudia Kemfert meyakini justru di saat sepert ini Jerman membutuhkan simpanan cadangan gas strategis yang tinggi.
Zachman merasa pesimis UE akan mampu melawan dominasi Gazprom. "Anda bisa berunding selama mungkin dengan pihak yang punya semua kekuasaan di tangannya. Jika pengiriman gas bisa dihentikan oleh Moskow, kita berada dalam posisi negosiasi yang lemah.”
Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman. rzn/hp