Virus Corona
Boris Johnson Minta Maaf setelah Gelaran Pestanya saat Lockdown Terungkap ke Publik
PM Inggris Boris Johnson meminta maaf setelah gelaran pestanya saat lockdown Covid-19 terungkap ke publik.
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson meminta maaf pada Senin (31/1/2022) setelah gelaran pesta di rumahnya saat lockdown terungkap ke publik.
Meski dituntut mundur oleh oposisi, Johnson menolak dan bersikukuh pemerintahnya dapat dipercaya.
Johnson mengaku akan membuat perubahan dalam pemerintahannya setelah skandal 'pesta'nya.
"Saya mengerti dan saya akan memperbaikinya," kata Johnson, dikutip dari APNews, Selasa (1/2/2022).
Hal ini disampaikan Johnson setelah pegawai negeri senior Sue Gray menemukan bahwa pesta yang digelar Johnson bersama stafnya merupakan "kegagalan serius" dalam mematuhi standar yang diharapkan dari pemerintah.
Gray menerbitkan hasil temuannya pada empat pertemuan di tahun 2020 dan 2021.
Sementara, polisi sedang menyelidiki beberapa peristiwa lebih lanjut.
Boris Johnson Menolak Mundur
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Rabu (26/1/2022) menolak seruan oposisi untuk mengundurkan diri karena menghadiri pesta saat lockdown.
Namun Johnson menerima bahwa aturan, yang mengharuskan para menteri kehilangan pekerjaan mereka jika dengan sengaja menyesatkan Parlemen, diterapkan padanya.
Johnson, yang pada 2019 memenangkan mayoritas Konservatif terbesar dalam lebih dari 30 tahun, bersiap menghadapi publikasi penyelidikan resmi atas klaim bahwa ada beberapa pesta di Downing Street selama lockdown.
Johnson mengatakan kepada Parlemen bahwa tidak ada aturan yang dilanggar.
Tidak segera jelas kapan hasil penyelidikan oleh pejabat Kantor Kabinet Sue Gray akan dipublikasikan, terutama karena polisi telah membuka penyelidikan mereka sendiri.

Ditanya oleh pemimpin oposisi Partai Buruh Keir Starmer apakah kode etik menteri, yang mengatakan bahwa menteri yang dengan sengaja menyesatkan Parlemen harus mengajukan pengunduran diri, diterapkan padanya, Johnson berkata: "Tentu saja."
"Jika dia menyesatkan Parlemen, dia harus mengundurkan diri," kata Starmer kepada Parlemen.