Senin, 6 Oktober 2025
Deutsche Welle

Kedatangan Taliban untuk Pembicaraan di Norwegia Diprotes

Perwakilan Taliban sedang mendiskusikan bantuan kemanusiaan di Oslo. Upaya ini menjadi pembicaraan resmi pertama mereka di Eropa sejak…

Delegasi Taliban pada Minggu (23/01) memulai pembicaraan di Oslo dengan anggota masyarakat sipil Afganistan yang berfokus pada hak asasi manusia, kata Kementerian Luar Negeri Norwegia.

Delegasi beranggotakan 15 laki-laki itu tiba dengan pesawat yang diorganisir oleh pemerintah Norwegia, menurut juru bicara Taliban.

Mereka yang menghadiri pembicaraan hari Minggu, termasuk aktivis hak-hak perempuan dan pembela hak asasi manusia dari Afganistan dan diaspora Afganistan.

Apa hasil dari pembicaraan itu?

Seorang pejabat Taliban mengatakan kepada kantor berita AP bahwa pertemuan itu adalah "langkah untuk melegitimasi pemerintah Afganistan" di akhir pembicaraan pada hari pertama.

"Jenis undangan dan komunikasi ini akan membantu komunitas Eropa, AS, atau banyak negara lain untuk menghapus gambaran yang salah tentang pemerintah Afganistan," tambah pejabat itu.

Namun, sebagian besar negara telah berulang kali mengatakan bahwa dialog itu tidak berarti negara-negara lain mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afganistan.

Aktivis Jamila Afghani mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ada beberapa indikasi awal yang positif. "Itu adalah pertemuan pemecah kebekuan yang positif," kata Afghani sambil menambahkan: "Taliban menunjukkan niat baik. Mereka mendengarkan dengan sabar dan menanggapi sebagian besar kekhawatiran kami. Mari kita lihat apa tindakan mereka, berdasarkan kata-kata mereka."

Sementara itu, sekelompok warga Afganistan berkumpul untuk protes di luar markas Kementerian Luar Negeri Norwegia, meneriakkan "Tidak untuk Taliban" dan menyebut kelompok garis keras Islam itu sebagai "teroris." Protes lainnya dilaporkan diadakan di depan kedutaan besar Norwegia di London dan di Toronto.

Mengapa pembicaraan itu penting?

Pertemuan yang dimulai hari Senin (24/01) akan menandai pertemuan pertama Taliban dengan diplomat Barat di Eropa sejak kelompok itu merebut kekuasaan di Afganistan pada Agustus tahun lalu.

Pihak-pihak dengan pandangan yang sangat berbeda akan membahas hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan untuk Afganistan.

Militan garis keras akan bertemu dengan pejabat Norwegia dan Uni Eropa, serta perwakilan dari Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan AS.

Apa yang ada dalam agenda?

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa agenda pembicaraan adalah tentang "pembentukan sistem politik yang representatif, tanggapan terhadap krisis kemanusiaan dan ekonomi yang mendesak, masalah keamanan dan kontra-terorisme, dan hak asasi manusia, terutama pendidikan untuk anak perempuan dan perempuan. ."

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Taliban telah "mengambil langkah-langkah untuk memenuhi tuntutan dunia Barat dan kami berharap dapat memperkuat hubungan kami melalui diplomasi dengan semua negara, termasuk negara-negara Eropa dan Barat pada umumnya."

"Mereka ingin" mengubah suasana perang ... menjadi situasi damai," tambah Mujahid.

Oposisi Afganistan mengecam pejabat Barat

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved