Virus Corona
Peneliti Swiss Uji Coba Vaksin Covid-19 Yang Ditempelkan di Kulit, Hasilkan Kekebalan Jangka Panjang
Studi awal di Swiss meneliti kandidat vaksin Covid-19 yang akan ditempelkan di lengan, dan diharapkan dapat memberikan kekebalasan jangka panjang
TRIBUNNEWS.COM, LAUSANNE - Peneliti medis Swiss mengatakan pada Rabu (19/1/2022) bahwa mereka telah meluncurkan studi tahap awal untuk menguji kandidat vaksin Covid-19 generasi berikutnya.
Kandidat vaksin ini akan ditempelkan di lengan, dan menjadi metoda alternatif terbaru dalam pemberian vaksin.
Kandidat vaksin ini tidak seperti vaksin konvensional yang merangsang produksi antibodi.
Dilansir dari Channel News Asia, kandidat vaksin PepGNP-Covid19 baru ini berfokus pada sel T, yang bertanggung jawab atas imunitas seluler, untuk menghilangkan sel yang terinfeksi virus dan mencegahnya bereplikasi.
Perusahaan Inggris Emergex Vaccines Holding Ltd mengembangkan kandidat vaksin tersebut.
Baca juga: Studi: Antibodi Varian Omicron Dapat Memblokir Infeksi Varian Delta
Baca juga: Studi di Amerika: Mayoritas Efek Samping Vaksin Covid-19 Bukan Akibat Vaksinnya, Ini Penyebabnya
Sementara pusat penelitian medis Unisanté di Lausanne bekerja sama dengan rumah sakit CHUV kota akan menjalankan uji coba, yang dimulai pada 10 Januari.
Kepala penelitian Profesor Blaise Genton mengatakan kekebalan seluler ini menghasilkan apa yang disebut "sel memori".
Sel memori ini dapat membuat vaksin lebih tahan lama dan bisa lebih baik daripada yang lain dalam melawan varian virus.
Kandidat vaksin akan diberikan melalui jarum-jarum mikro yang ada pada lembaran penempel (patch) yang kedalamannya kurang dari satu milimeter.
Para peneliti PepGNP-Covid19 mulai memvaksinasi 26 sukarelawan minggu lalu.
Baca juga: Varian Delta Plus yang Lebih Menular Kini Terdeteksi di Swiss
Baca juga: WHO: Tidak Ada Bukti Anak-Anak dan Remaja yang Sehat Membutuhkan Booster Vaksin Covid-19
Mereka berencana memberi sukarelawan itu masing-masing dua dosis, dosis dasar dan dosis yang sedikit lebih kuat. Mereka akan mengikuti perkembangan para relawan selama enam bulan.
Calon vaksin ini diharapkan akan memberikan kekebalan jangka panjang terhadap Covid-19 dan menghilangkan kebutuhan akan vaksin booster secara berkala.
"Dengan vaksin baru yang menghasilkan imunitas seluler ini, kami berharap memiliki periode perlindungan yang lebih lama ... kami belum tahu, tetapi bisa jadi satu tahun, dua tahun, tiga tahun," kata Genton kepada Reuters.
Untuk memberikan vaksin, lembaran penempel (patch) akan ditekan ke kulit sebentar dan kemudian dilepas.
Studi ini adalah yang pertama di dunia dengan kandidat baru vaksin.
Baca juga: Dipicu 2 Kasus Omicron, Swiss Karantina 2.000 Orang
Baca juga: Swiss Deteksi Dugaan Kasus Pertama Varian Omicron