Minggu, 5 Oktober 2025

Joe Biden Prediksi Putin akan Menyerang Ukraina, Ancam Rusia Jika Hal Itu Terjadi

Presiden AS Joe Biden memperkirakan Rusia akan menyerang Ukraina dan memperingatkan Presiden Vladimir Putin jika hal itu terjadi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Pavel Golovkin, Eric BARADAT / AFP / POOL
(FILES) Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan tentang implementasi Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia dan mitranya dari Turki mengadakan pernyataan pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin memulai panggilan telepon pada 30 Desember 2021 tentang solusi diplomatik atas meningkatnya ketegangan Rusia-Barat atas Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden memperkirakan Rusia akan menyerang Ukraina dan memperingatkan Presiden Vladimir Putin jika hal itu terjadi.

"Dugaan saya adalah dia akan bergerak, dia harus melakukan sesuatu," kata Biden saat ditanya soal ancaman invasi Rusia dalam konferensi pers, Rabu (19/1/2022).

Namun ia juga memperingatkan bahwa pemimpin Rusia itu akan membayar "harga yang mahal" jika benar terjadi.

Dilansir BBC, Moskow menyangkal tudingan berencana menyerang Ukraina, namun mengaku telah membangun kekuatan. 

Diperkirakan ada sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Baca juga: Jika Terpilih Jadi Wapres Filipina, Sara Duterte Akan Bikin Wajib Militer Pemuda Berusia 18 Tahun

Baca juga: Jika Konfrontasi Militer Rusia Vs Ukraina Pecah, Seluruh Daratan Eropa Bisa Menjadi Medan Perang

Presiden AS Joe Biden menuju ke Air Force One sebelum berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland pada Selasa (16/11/2021). Biden mengeluarkan larangan bagi pejabat Nikaragua memasuki Amerika Serikat terkait pemilihan palsu
Presiden AS Joe Biden menuju ke Air Force One sebelum berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland pada Selasa (16/11/2021). Biden mengeluarkan larangan bagi pejabat Nikaragua memasuki Amerika Serikat terkait pemilihan palsu (AFP)

Pejabat Gedung Putih kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi posisi AS, setelah beberapa wartawan pada konferensi pers menanyai Biden tentang apakah AS akan mengizinkan serangan ke Ukraina menyusul komentarnya.

"Jika ada pasukan militer Rusia bergerak melintasi perbatasan Ukraina, itu adalah invasi baru, dan itu akan disambut dengan tanggapan cepat, keras, dan bersatu dari Amerika Serikat."

"Amerika Serikat dan Sekutu kita," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.

Rusia telah mengajukan tuntutan kepada pemerintah Barat, termasuk bahwa Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO.

Selain itu, kegiatan militer aliansi pertahanan harus dibatasi di negara-negara anggota termasuk Polandia.

Pembicaraan antara Barat dan Rusia pekan lalu gagal mencapai kesepakatan, dengan beberapa tuntutan Moskow ditolak sebagai non-starter.

Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Krimea di Ukraina selatan pada 2014 setelah Ukraina menggulingkan presiden pro-Rusia.

Sejak saat itu, militer Ukraina terlibat dalam perang dengan pemberontak yang didukung Rusia di wilayah timur dekat perbatasan Rusia.

Ada kekhawatiran bahwa konflik, yang telah merenggut 14.000 nyawa dan menyebabkan sedikitnya dua juta orang mengungsi ini akan muncul kembali dan militer Rusia akan melintasi perbatasan.

Putin Mengetes Kekuatan Barat

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved