Minggu, 5 Oktober 2025

Warga Korea Utara Dilarang Tertawa dan Mabuk-mabukan selama Peringatan Kematian Kim Jong Il

Warga Korea Utara dilarang tertawa atau minum alkohol selama 11 hari untuk memperingati 10 tahun kematian mantan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Il.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP/KIM WON JIN
Orang-orang datang untuk memberi penghormatan di depan patung mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il untuk memperingati sepuluh tahun kematian Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un, di bukit Mansu di Pyongyang pada 16 Desember 2021. (Photo by KIM Won Jin / AFP) 

Sebenarnya, hari berkabung tahunan untuk Kim Jong Il diadakan selama 10 hari.

Namun tahun ini ditambah menjadi 11 hari untuk menandai peringatan ke-10 kematiannya.

Sumber lain, seorang penduduk di Provinsi Hwanghae Selatan mengatakan, polisi dikerahkan untuk mengawasi orang-orang yang tidak terlihat sedih selama periode berkabung.

Orang-orang datang untuk memberi penghormatan di depan patung mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il untuk memperingati sepuluh tahun kematian Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un, di bukit Mansu di Pyongyang pada 16 Desember 2021. (Photo by KIM Won Jin / AFP)
Orang-orang datang untuk memberi penghormatan di depan patung mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il untuk memperingati sepuluh tahun kematian Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un, di bukit Mansu di Pyongyang pada 16 Desember 2021. (Photo by KIM Won Jin / AFP) (AFP/KIM WON JIN)

"Dari hari pertama Desember, polisi memiliki tugas khusus untuk menindak warga yang merusak suasana berkabung."

"Ini tugas khusus polisi selama sebulan. Saya mendengar bahwa aparat penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali," jelas sumber ini.

Sumber itu juga menambahkan, kelompok warga dan perusahaan milik negara telah diperintahkan untuk masyarakat miskin selama masa berkabung.

Diketahui saat ini Korea Utara tengah menghadapi krisis pangan akibat penguncian perbatasan dengan China sebagai dampak Covid-19.

"Ketertiban dan keamanan sosial harus dipastikan, sehingga perusahaan bertanggung jawab mengumpulkan makanan untuk diberikan kepada penduduk dan karyawan yang tidak dapat datang bekerja karena kekurangan makanan."

"Warga juga harus bekerja sama untuk membantu kotjebi (pengemis jalanan Korea Utara)," ujar sumber.

Sumber warga Korut yang tak disebutkan namanya ini menambahkan, hari berkabung untuk Kim Jong Il dan ayahnya Kim Il Sung berdampak besar bagi kehidupan masyarakat.

"Saya hanya berharap bahwa masa berkabung untuk Kim Jong Il akan dipersingkat menjadi satu minggu, seperti masa berkabung untuk Kim Il Sung."

"Warga mengeluh bahwa yang hidup dipaksa untuk meratapi dua orang yang meninggal ini sampai mati," katanya.

Hingga kini, tiga generasi Kim telah memerintah Korea Utara sejak Kim Il Sung mendirikan negara komunis itu pada 1948.

Ketika Kim Il Sung meninggal pada tahun 1994, putra sulungnya, Kim Jong Il, mewarisi kekuasaan.

Kim Jong Un adalah putra ketiga Kim Jong Il yang mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya pada tahun 2011.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved