Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Menlu Jerman Annalena Baerbock Desak Perlucutan Senjata Nuklir

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyerukan "momentum baru" untuk perlucutan senjata nuklir saat dirinya bertemu dengan…

Jerman dan Swedia bersama-sama tengah menemukan cara agar negara-negara kekuatan nuklir bergerak menuju komitmen perlucutan senjata nuklir mereka. Menteri Luar Negeri Jerman dan Swedia bertemu di Stockholm, Swedia, pada hari Selasa (14/12) untuk merencanakan rencana ke depan menjelang tinjauan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) bulan depan.

Menlu Jerman Annalena Baerbock telah melakukan pembicaraan bersama Menlu Swedia Ann Linde dan bertemu dengan Inisiatif Stockholm, sekelompok 16 negara yang berusaha menyingkirkan senjata nuklir.

"Tujuan bersama kita jelas: dunia yang bebas dari senjata atom," kata Baerbock dalam konferensi pers bersama Linde.

"Pesan kami untuk konferensi peninjauan akan jelas: negara-negara senjata nuklir harus mendorong maju dengan perlucutan senjata nuklir," bunyi sebuah pernyataan dari inisiatif tersebut, yang menyerukan diakhirinya senjata nuklir.

Tegaskan kembali komitmen Jerman

Baerbock mengatakan bahwa gerakan anti-persenjataan nuklir "sangat membutuhkan momentum baru" dan bahwa Eropa akan memainkan peran kunci dalam membangun "dunia yang aman."

Baerbock pun menegaskan bahwa pemerintahan baru dari Partai Hijau, Sosial Demokrat (SPD), dan Demokrat Bebas (FDP), akan berusaha untuk bergabung dengan Perjanjian Larangan Senjata Nuklir (AVV) sebagai negara pemantau.

Menlu mengatakan bahwa penting untuk menggunakan pertemuan itu tidak hanya untuk berbicara, tetapi untuk menghasilkan perubahan nyata.

"Kami tidak dapat mengadakan konferensi peninjauan lagi tanpa hasil yang nyata," katanya.

Untuk itu, dia mengapresiasi para pemimpin dan aktivis yang membuat rencana untuk membuat dunia lebih aman dari senjata nuklir selangkah demi selangkah. Menurutnya, tujuan dari pertemuan itu sekarang adalah untuk memastikan bahwa rencana itu diambil.

Pernyataan Baerbock muncul mengingat AS telah menarik diri dari beberapa perjanjian perlucutan senjata utama dalam beberapa tahun terakhir, termasuk membiarkan perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) berakhir pada tahun 2019. Pada saat itu, mantan Presiden Donald Trump menuduh Moskow tidak mematuhi aturan perjanjian itu.

Sekarang hanya ada satu perjanjian nonproliferasi AS-Rusia yang tersisa, yakni New START Strategic Disarmament Treaty. Perjanjian ini masih memungkinkan persenjataan nuklir kedua negara untuk masing-masing memiliki 800 sistem pengiriman dan 1.550 hulu ledak nuklir yang dapat digunakan.

Jerman peringatkan Rusia soal Ukraina

Di hari yang sama, Baerbock juga telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, mengatakan kepadanya bahwa "integritas teritorial Ukraina tidak boleh dilanggar."

Melalui Twitter, Kementerian Luar Negeri Jerman mengumumkan bahwa kedua menlu telah berbicara melalui sambungan telepon tentang krisis yang sedang berlangsung di perbatasan antara Rusia dan Ukraina.

Dalam beberapa pekan terakhir, kekhawatiran muncul karena Rusia dianggap sedang bersiap untuk menyerang Ukraina karena melakukan penumpukan pasukan besar-besaran di dekat perbatasan tetangganya tersebut. Namun, Moskow membantah anggapan itu.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved