Minggu, 5 Oktober 2025

Fakta Penganiayaan Pria Sri Lanka di Pakistan: Dianiaya Massa, Kasusnya Sita Perhatian Dua Negara

Fakta-fakta penganiayaan pria asal Sri Lanka di Pakistan, di antaranya dianiaya massa yang menuduhnya menistakan agama.

Penulis: Rica Agustina
ISTIMEWA
Ilustrasi pengeroyokan - Fakta-fakta penganiayaan pria asal Sri Lanka di Pakistan, di antaranya dianiaya massa yang menuduhnya menistakan agama. 

Sedikitnya 80 orang tewas dalam serangan semacam itu sejak 1990, menurut penghitungan Al Jazeera.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan tuduhan penistaan ​​agama seringkali dapat digunakan untuk menyelesaikan dendam pribadi, dengan sebagian besar minoritas menjadi sasaran.

Baca juga: Islamabad Berupaya Padamkan Peningkatan Serangan Taliban Pakistan

Kata Keluarga Korban

Kakak laki-laki Priyantha, Kamal Kumara meminta para pelaku untuk tidak melakukan serangan brutal yang tidak manusiawai.

Kamal juga meminta untuk saling menghormati terlepas dari perbedaan agama.

"Saya harus memberi tahu para pelaku, tolong jangan lakukan ini, serangan semacam ini, jangan bereaksi tidak manusiawi," kata Kamal dikutip dari Al Jazeera.

"Kita adalah manusia, bukan? Kita harus saling menghormati satu sama lain dan agama masing-masing," lanjutnya.

Diketahui, korban meninggalkan istri dan dua anaknya, berusia sembilan dan 14 tahun.

Keluarga korban telah meminta pemerintah Sri Lanka untuk meminta kompensasi finansial baik dari pemerintah Pakistan atau bos korban untuk keluarga dekatnya.

"Kami yakin (Perdana Menteri Pakistan Imran Khan) akan mengambil tindakan serius,” kata Kamal.

"Saya mengatakan kepada (pejabat Sri Lanka untuk) mohon meminta pemerintah Pakistan untuk membantu keluarganya, karena dia memiliki seorang istri dan dua anak yang sendirian, dan mereka perlu dididik," lanjutnya.

Kamal menambahkan ibunya belum diberitahu secara rinci bagaimana Priyantha meninggal dunia.

Dia mengatakan anggota keluarga telah ditugaskan untuk menjauhkannya dari media sosial dan berita televisi agar dia tidak melihat rekaman serangan itu.

"Ibuku berusia 80 tahun, kesehatannya tidak baik, dan kami masih belum bisa menjelaskan kepadanya apa yang telah terjadi," kata Kamal.

"Kami baru saja memberitahunya bahwa ada kecelakaan, kami tidak bisa mengatakan apa yang telah terjadi," jelasnya.

Baca juga: Seorang Jurnalis Tewas dalam Serangan di Pakistan, Dituduh Bekerja Sama dengan Pasukan Keamanan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved