Senin, 6 Oktober 2025

Inggris dan Israel Sepakat Cegah Iran Memperoleh Senjata Nuklir

Inggris dan Israel sepakat akan meningkatkan kerja sama untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

AFP
Menteri Luar Negeri Liz Truss menyampaikan pidato pada hari pertama Konferensi Partai Konservatif tahunan di Manchester Central pada 03 Oktober 2021 di Manchester, Inggris - Inggris dan Israel sepakat mencegah Iran memiliki kekuatan nuklir. 

TRIBUNNEWS.COM - Inggris dan Israel sepakat mencegah Iran memiliki kekuatan nuklir.

Menteri luar negeri kedua negara mengatakan mereka akan bekerja sama untuk menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir, Minggu (28/11/2021).

"Jam terus berputar, (kita) perlu meningkatkan kerja sama yang erat dengan mitra dan teman kami untuk menggagalkan ambisi Teheran," tulis Liz Truss dari Inggris dan mitranya dari Israel, Yair Lapid, di surat kabar Telegraph, dikutip dari CNA.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan negaranya sangat khawatir bahwa kekuatan dunia akan menghapus sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan yang tidak memadai pada program nuklirnya.

Sementara itu, Israel dan Inggris akan menandatangani perjanjian 10 tahun pada hari Senin (29/11/2021), untuk bekerja sama di bidang-bidang seperti keamanan siber, teknologi, perdagangan, dan pertahanan.

Baca juga: Israel Melarang WNA Masuk Mulai Hari Ini, Antisipasi Varian Omicron

Baca juga: Studi: China Hadapi Wabah Kolosal Jika Tiru AS dan Inggris yang Mencabut Pembatasan Covid-19

Para menteri luar negeri menambahkan, Israel secara resmi akan menjadi mitra dunia maya "tingkat satu" Inggris, dalam upaya untuk meningkatkan pertahanan dunia mayanya ketika negara-negara di seluruh dunia menghadapi ancaman yang meningkat.

Menteri luar negeri Inggris dan Israel berjanji akan bekerja "siang dan malam" untuk menghentikan Iran mendapatkan senjata nuklir.

Mengutip The Jerusalem Post, kesepakatan itu dibuat hanya sehari sebelum kekuatan dunia dan Iran bertemu di Inggris untuk membahas kembalinya kesepakatan nuklir JCPOA.

"Kami percaya bahwa dengan pendekatan yang tepat, kebebasan dan demokrasi akan menang atas kekuatan jahat," tulis Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, dan Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss.

Pemimpin oposisi sentris Israel Yair Lapid menyampaikan pernyataan kepada pers di Knesset (parlemen Israel) di Yerusalem pada 31 Mei 2021. Lapid mengatakan
Pemimpin oposisi sentris Israel Yair Lapid menyampaikan pernyataan kepada pers di Knesset (parlemen Israel) di Yerusalem pada 31 Mei 2021. Lapid mengatakan "banyak rintangan" masih ada sebelum koalisi yang beragam untuk menggulingkan Perdana Menteri sayap kanan yang sudah lama menjabat, Benjamin Netanyahu dapat disepakati. (DEBBIE HILL / POOL / AFP)

Baca juga: Pakistan Kecam Rencana Israel Bangun Ribuan Pemukiman Ilegal di Batas Kota Yerusalem

Baca juga: Inggris Deteksi Kasus Ketiga Varian Omicron

Ungkapan tersebut tertulis dalam artikel berjudul "Bersama kita dapat mendorong kedua negara kita menuju keselamatan dan kemakmuran".

"Kami juga akan bekerja siang dan malam untuk mencegah rezim Iran menjadi kekuatan nuklir," tambah keduanya.

Iran dan kekuatan dunia akan bertemu untuk pembicaraan di Wina mengenai kembalinya kesepakatan nuklir JCPOA.

Pada hari Minggu, Naftali Bennett memperingatkan Israel "sangat prihatin " tentang kesediaan kekuatan dunia untuk mencabut sanksi dan mengizinkan aliran miliaran dolar ke Iran sebagai imbalan atas apa yang disebutnya "pembatasan yang tidak memadai pada program nuklir."

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved