Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Muncul Varian Baru Covid-19, Sejumlah Negara Tangguhkan Penerbangan dari Afrika

Kekhawatiran akan munculnya varian baru Covid-19 di Afrika Selatan membuat sejumlah negara membatasi perjalanan dari benua Afrika.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
JACK GUEZ / AFP
Foto diambil pada 01 November 2021 menampilkan penumpang berjalan dengan barang bawaan mereka setibanya di Bandara Ben Gurion dekat Lod, saat Israel dibuka kembali untuk turis yang divaksinasi Covid-19. Kekhawatiran akan munculnya varian baru Covid-19 di Afrika Selatan membuat sejumlah negara membatasi perjalanan dari benua Afrika. 

"Patut ditekankan bahwa jumlah kasus ini sangat rendah sekarang di wilayah Afrika yang sampelnya diambil dengan cukup baik."

"Namun sangat harus dipantau karena profil lonjakan yang mengerikan itu (saya menebak bahwa ini akan lebih buruk secara antigen daripada hampir semuanya)."

Baca juga: Penelitian: Kemanjuran Vaksin Sinovac Turun Menjadi 28% dalam 3-5 Bulan

Baca juga: Strain Baru Varian Delta Terdeteksi di Norwegia

Cuitan Dr Tom Peacock
Cuitan Dr Tom Peacock (Screenshot Twitter)

Ahli virologi sering mengidentifikasi varian Covid baru yang seringkali hanya terdiri dari sejumlah kecil kasus.

Tetapi Dr Peacock mentweet bahwa dia "berharap" varian ini hanyalah salah satu dari "cluster aneh" dan tidak menyebar luas seperti yang ditakuti.

Prof Francois Balloux, Profesor Biologi dan Direktur Sistem Komputasi, Institut Genetika UCL, mengatakan mutasi varian itu berada dalam konstelasi yang tidak biasa yang tampaknya terakumulasi dalam satu ledakan.

Ia mengatakan bahwa hal itu menunjukkan varian bisa berkembang pada orang yang kekebalannya terganggu, mungkin pada pasien HIV/AIDS yang tidak diobati.

"Sejauh ini, empat strain telah diurutkan di wilayah Sub-Sahara dengan pengawasan yang wajar," ungkap Balloux.

"Mungkin ada di bagian lain Afrika. Untuk saat ini, varian itu harus dipantau dan dianalisis dengan cermat, tetapi tidak ada alasan untuk terlalu khawatir, kecuali jika frekuensinya mulai meningkat dalam waktu dekat."

Kasus pertama varian Botswana muncul pada 11 November 2021.

Kemudian kasus pertama di Afrika Selatan muncul pada 14 November.

Di hari yang sama, seorang pelancong berusia 36 tahun dinyatakan positif saat menjalani karantina selama tiga hari sekembalinya ke Hong Kong.

Ia sempat tinggal di Afrika Selatan dari 23 Oktober hingga 11 November.

Dr Meera Chand, direktur insiden Covid-19 di Badan Keamanan Kesehatan Inggris, mengatakan pihaknya akan terus memantau status varian Covid baru di seluruh dunia.

Dia berkata: "Karena sifat virus sering bermutasi dan acak, tidak jarang sejumlah kecil kasus muncul dengan serangkaian mutasi baru."

"Setiap varian yang menunjukkan bukti penyebaran akan diobservasi dengan cepat."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved