Minggu, 5 Oktober 2025

Toshiba Jepang Berencana Membagi Perusahaan Menjadi 3 Bisnis Besar

Toshiba Corporation sedang mempertimbangkan rencana untuk membagi perusahaan menjadi tiga untuk setiap bisnis besar.

Editor: Dewi Agustina
Richard Susilo
Gedung kantor pusat Toshiba Corporation di Tokyo. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toshiba Corporation sedang mempertimbangkan rencana untuk membagi perusahaan menjadi tiga untuk setiap bisnis besar.

Bisnis infrastruktur yang menangani pembangkit listrik tenaga nuklir dan termal, bisnis perangkat yang menangani hard disk drive (HDD), dan bisnis semikonduktor akan dibuat mandiri.

Masing-masing bisnis itu akan menjadi perusahaan sendiri yang terpadu satu di bawah Toshiba Corporation.

Rencana pengelolaan jangka menengah yang diumumkan pada tanggal 12 November mendatang akan menunjukkan arahnya.

"Jika diterapkan, itu akan menjadi upaya pertama oleh perusahaan besar Jepang, memecah usaha besarnya jadi tiga perusahaan," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (9/11/2021).

Upaya tersebut untuk memperjelas peran dengan membuat setiap bisnis utama menjadi independen.

Perusahaan split bertujuan untuk dicatatkan masing-masing.

Di pasar saham, nilai perusahaan dengan banyak bisnis cenderung diremehkan, tetapi ada juga tujuan untuk menghilangkan kerugian dengan membelah perusahaan.

Baca juga: Anak Perusahaan Toshiba akan Menjadi Pemasok Turbin Air untuk Proyek PLTA Kerinci

"Saya ingin bekerja sama sebagai satu kesatuan, tetapi (divisi) akan menjadi pilihan yang kuat untuk meningkatkan nilai perusahaan," ungkap pejabat Toshiba, Senin (8/11/2021).

Toshiba Group terlibat dalam berbagai bisnis seperti pembangkit listrik yang terkait dengan tenaga nuklir dan tenaga panas, sistem transportasi seperti kereta api, dan semikonduktor.

Manajemen percaya bahwa dengan memisahkan setiap bisnis dan mempertahankan pencatatannya, nilai perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan.

Setelah pemisahan, diasumsikan bahwa setiap perusahaan akan beroperasi secara independen sebagai perusahaan yang benar-benar terpisah.

Tidak jelas apakah dana investasi luar negeri, yang dikatakan sebagai "pemegang saham yang berbicara" yang telah berinvestasi di Toshiba, akan mendukung perpecahan perusahaan atau tidak.

Baca juga: Dituduh Melakukan Pembunuhan Berencana terhadap 3 Pasien, Perawat di Jepang Dituntut Hukuman Mati

Dana investasi diyakini mendukung rencana untuk merahasiakan saham Toshiba untuk sementara dan fokus pada pembangunan kembali operasinya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved