Selasa, 7 Oktober 2025

Arab Saudi Beri Waktu 48 Jam untuk Dubes Lebanon Hengkang dari Negaranya

Arab Saudi mengusir Duta Besar Lebanon dan memberinya waktu 48 jam untuk meninggalkan negaranya, buntut kritikan soal perang di Yaman.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Hani Al-Ansi / dpa
16 Maret 2019, Yaman, Sanaa: Pejuang militan Houthi memegang senjata mereka dan meneriakkan slogan-slogan selama pertemuan yang bertujuan untuk memobilisasi lebih banyak pejuang sebelum menuju ke medan perang. 

Perang Yaman merupakan pertempuran sipil antara kubu mantan Presiden Yaman, Abdrabbuh Mansur Hadi dengan kelompok gerakan bersenjata Houthi.

Kedua belah pihak sama-sama mengklaim sebagai pemerintahan resmi di Yaman.

Perang saudara ini dimulai pada 2014, saat Houthi mengambil alih Ibu Kota Sanaa sekaligus melakukan kudeta.

Houthi juga berusaha menggulingkan Hadi dan perlahan mulai menundukkan wilayah pusat kekuasaan pemerintahan Yaman pimpinan Hadi.

Baca juga: Ayatollah Khamenei Desak Dunia Arab Batalkan Normalisasi Dengan Israel

Meski gencatan senjata diberlakukan Selasa (12/5/2015), koalisi pimpinan Saudi membom lokasi militer Houthi di Sana'a, Yaman (12/5/2015).
Meski gencatan senjata diberlakukan Selasa (12/5/2015), koalisi pimpinan Saudi membom lokasi militer Houthi di Sana'a, Yaman (12/5/2015). (Reuters)

Bersamaan dengan itu, koalisi yang dipimpin Arab Saudi melancarkan operasi militer untuk mengembalikan pemerintahan Yaman.

Meskipun tidak ada intervensi langsung oleh Iran, yang mendukung Houthi, konflik tersebut telah dilihat secara luas sebagai perpanjangan dari konflik Iran-Arab Saudi.

Pasukan Houthi saat ini menguasai ibu kota Sanaa dan seluruh Yaman Utara kecuali Kegubernuran Marib.

Kelompok bersenjata ini telah bentrok selama bertahun-tahun dengan pasukan pro-pemerintah yang didukung Saudi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved