Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Denmark Tetap Catat Rekor Kasus Covid-19 Meski Tingkat Vaksinasinya Tinggi

Institut Serum Negara Denmark mengumumkan sebanyak 1.349 warga negara itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona dala 24 jam terakhir.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi pasien Covid-19. Institut Serum Negara Denmark mengumumkan sebanyak 1.349 warga negara itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 dalam 24 jam terakhir. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, COPENHAGEN - Institut Serum Negara Denmark mengumumkan sebanyak 1.349 warga negara itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Angka ini dilaporkan menjadi tingkat infeksi tertinggi sejak Mei lalu.

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (25/10/2021), hanya dalam waktu satu hari, sekitar 167 warga Denmark dirawat di rumah sakit karena virus corona.

Jika dibandingkan Mei lalu, angka ini merupakan jumlah tertinggi.

Pada saat yang sama, angka R atau tingkat reproduksi melonjak menjadi 2,01, yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2021.

"Angka-angka ini memang bukan bencana, namun jika terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari mendatang, maka ini menunjukkan momen bahwa kita harus melakukan sesuatu," kata Ahli Epidemiologi Universitas Roskilde, Viggo Andreasen.

Andreasen menyampaikan pada tahun lalu, Denmark juga mengalami peningkatan kasus infeksi selama liburan musim gugur.

Baca juga: Menteri Sandiaga: Kebijakan Wajib Tes PCR untuk Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Hal itu karena banyak warga yang cenderung memilih untuk terus bersosialisasi dan melakukan kontak serta sering bepergian keluar rumah.

"Namun kali ini lonjakan kasus infeksi muncul sebagai kejutan yang aneh karena ternyata banyak di antara mereka yang telah divaksinasi justru terinfeksi," jelas Andreasen.

Perlu diketahui, sejauh ini, Denmark telah melakukan vaksinasi pada lebih dari 75 persen dari 5,8 juta penduduknya.

Sedangkan untuk kelompok yang paling rentan, saat ini sedang dalam proses mendapatkan suntikan dosis penguat (booster).

"Meskipun vaksinnya bagus, ada sesuatu di sini yang menunjukkan bahwa vaksin itu tidak sebaik yang kita harapkan," kata Andreasen.

Baca juga: Jokowi Minta Jajaran Kabinetnya Intervensi Kenaikan Kasus Covid-19 di 105 Daerah

Menurut Profesor Virologi di Universitas Copenhagen Denmark, Allan Randrup Thomsen, banyaknya orang yang telah divaksinasi namun kemudian menunjukkan hasil tes positif Covid-19, justru karena sebagian besar populasi Denmark telah sepenuhnya diinokulasi.

Thomsen mengatakan jika dilihat secara absolut, banyaknya orang yang telah divaksinasi namun terinfeksi itu karena mereka merupakan bagian terbesar dari populasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved