Senin, 6 Oktober 2025

California Darurat Kekeringan, Kondisi Terparah Setelah Lebih dari 90 Tahun

California berada dalam kondisi darurat kekeringan. Kondisi terparah dalam lebih dari 90 tahun, sejak tahun 1942.

AFP
Bagian Danau Oroville yang hampir kosong terlihat dari atas di Oroville, California pada 5 September 2021. Danau Oroville saat ini memiliki kapasitas 23% dan mengalami tingkat kekeringan yang ekstrem. 

TRIBUNNEWS.COM - California berada dalam kondisi darurat kekeringan.

Perubahan iklim sedang melanda dunia, termasuk California, AS.

California mencatat kondisi terkeringnya dalam lebih dari 90 tahun, sejak tahun 1942.

Kota-kota besar seperti San Francisco, Sacramento, dan Santa Barbara mengalami kekurangan curah hujan dan salju tahunan.

Dilansir Daily Mail, berdasarkan laporan oleh Departemen Sumber Daya Air California (DWR), menunjukkan bahwa negara bagian hanya menerima 11,9 inci hujan dan salju antara tahun 2020 dan 2021.

Baca juga: California Wajibkan Vaksinasi Covid-19 untuk Seluruh Siswa

Baca juga: Teknologi NISCAL99+ Indonesia Tembus Pasar AS, Digunakan Produsen Liquid Berbasis di California

Dari 1 Oktober 2020 hingga 30 September 2021 merupakan tahun terkering California sejak 1924.

Kondisi ini mencerminkan kondisi yang sama seperti pada tahun 1977, yang memiliki tingkat limpasan air terendah dalam sejarah California.

Rata-rata, negara bagian memiliki curah hujan sekitar 28,2 inci.

"Periode kemarau dua tahun ini melanjutkan kondisi kekeringan yang dialami California pada abad ke-21, termasuk kekeringan tiga tahun pada 2007-2009 dan kekeringan lima tahun pada 2012-2016,' bunyi laporan DWR.

Hal itu menandai bahwa tahun 1977 sebagai 'tahun tanpa air' California.

Kemudian, tahun 2020-2021 menjadi tahun yang lebih panas karena kekurangan air.

Kondisi kering mengakibatkan pengambilan 60 persen air di waduk California pada akhir tahun, sama seperti yang terjadi pada 2015.

Menurut Survei Geologi AS, limpasan air pada September 2021 hanya 0,11 inci.

Untuk tujuan perbandingan, rata-rata 30 tahun untuk limpasan September adalah 0,17 inci, atau lebih dari 30 persen lebih tinggi.

"Iklim California sedang bertransisi ke pengaturan yang lebih hangat di mana hubungan historis antara suhu, curah hujan, dan limpasan berubah," tambah DWR.

San Francisco, Sacramento, Bakersfield, dan Santa Barbara semuanya memiliki jumlah curah hujan yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya, karena kekeringan terus melanda California.

California pada 5 September 2021. Danau Oroville saat ini mengalami tingkat kekeringan yang ekstrem.
California pada 5 September 2021. Danau Oroville saat ini mengalami tingkat kekeringan yang ekstrem. (AFP)

Profesor UC Davis Jay Lund mengatakan bahwa tingkat air yang sangat rendah dan berbahaya adalah hal yang mengkhawatirkan.

Dia menambahkan bahwa musim hujan terjadi lebih lambat dari biasanya dan waduk tidak memiliki cukup air untuk mengatasi kekeringan.

"Jika tahun depan sekering ini, stok tersebut (air waduk) akan habis dan akan ada penggunaan konservasi air yang jauh lebih besar," tambahnya.

Waduk Oroville memiliki kapasitas 22 persen, dibandingkan dengan rata-rata historis 37 persen.

Jumlah tersebut turun dari bulan lalu , ketika reservoir berkapasitas 24 persen.

Baca juga: Foxconn Siap Bikin Pabrik Mobil Listrik di Eropa, India dan Amerika Latin

Baca juga: Selamatkan AS dari Gagal Bayar, Presiden Biden Teken RUU Pagu Utang 28,9 Triliun Dolar AS

Menurut data resmi pemerintah AS, seluruh negara bagian saat ini dianggap dalam 'kekeringan sedang' dan 93,9 persen dalam 'kekeringan parah'.

Lebih dari 87 persen negara bagian berada dalam 'kekeringan ekstrem', yang mengakibatkan ternak membutuhkan pakan tambahan, pohon buah-buahan bertunas lebih awal dan musim kebakaran berlangsung sepanjang tahun.

Selama musim panas, suhu mencapai 130 derajat mendidih di beberapa bagian negara bagian dan menutup pembangkit listrik tenaga air .

Suhu yang terik dan kurangnya curah hujan telah memperburuk musim kebakaran hutan.

Hal ini mengakibatkan peringatan kualitas udara yang dikirim keluar, ratusan pohon sequoia raksasa telah hancur dan kerusakan pada rumah-rumah penduduk.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved