Newcastle United dibeli Arab Saudi: Bagaimana bisa terjadi, seperti apa reaksi suporter dan mengapa sampai menyeret isu HAM?
Pembelian klub sepak bola Liga Primer Inggris, Newcastle United, oleh konsorsium Arab Saudi, menimbulkan kontroversi besar, karena negara itu
Salah-satu yang menjadi kendalanya adalah isu pelanggaran hak asasi manusia yang dikaitkan dengan otoritas tertinggi negara itu.
Dengan demikian, yang perlu dilakukan konsorsium adalah membuktikan bahwa Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi terpisah sepenuhnya dari negara.
Hal ini agaknya sulit direalisasikan karena Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga terdaftar sebagai ketua PIF.
Namun dengan adanya jaminan hukum yang diberikan, persoalan itu dapat diatasi.
Konsorsium juga dapat memberikan contoh nyata bagaimana PIF sudah berinvestasi di sejumlah perusahaan, termasuk tim F1 McLaren, tanpa adanya kontrol negara.
Apa sikap fans atas guyuran modal dari Arab Saudi?
Tidak diragukan lagi, sebagian besar fans merayakan pengambilalihan ini, terlepas dari dampak putusan itu nantinya.
Survei yang dibuat oleh Newcastle United Supporters' Trust (NUST) menggungkapkan, 93,8% anggotanya mendukung. Namun angka ini turun dari tahun sebelumnya, 97%.
Angka ini semakin menguatkan tuntutan para suporter yang meneriakkan di setiap laga bahwa pemiliknya sebelumnya, Mike Ashley, "harus ditendang dari klub".

Pada musim ini, Newcastle tidak pernah menang dan berada di posisi terbawah Liga Primer.
Survei itu juga menyebutkan 94% menghendaki agar sang manajer, Steve Bruce, segera hengkang "demi kepentingan terbaik" dari klub.
Mayoritas suporter berharap pengambilalihan oleh konsorsium Arab Saudi ini akan menghapus kegagalan demi kegagalan klub tersebut.
Aset yang dimiliki PIF sebesar £250 miliar, tentu saja, mengerdilkan kekayaan pemodal dari Abu Dhabi atas klub Manchester City dan pemodal dari Qatar atas Paris St-Germain.
Mereka berharap pundi-pundi itu dapat mendatangkan pemain top asal Prancis, Kylian Mbappe, atau merekrut Antonio Conte sebagai pengganti Bruce.
"Kami tidak menuntut klub untuk memenangkan trofi musim depan. Kami hanya ingin pertumbuhan dan klub sepak bola yang menjadi lebih baik," kata Greg Tomlinson dari Newcastle United Supporters' Trust (NUST).
Bagaimana Newcastle menangani isu hak asasi manusia?