Senin, 6 Oktober 2025

Posisi Menguat, Adik Kim Jong Un Kini Jadi Anggota Badan Tertinggi di Korea Utara

Adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong dipromosikan menjadi pejabat di badan pembuat keputusan tertinggi negara.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Korea Summit Press Pool / AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018 

TRIBUNNEWS.COM - Adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong dipromosikan menjadi pejabat di badan pembuat keputusan tertinggi negara.

Pengumuman yang diterbitkan di media pemerintah Korea Utara (KCNA) ini menyebut Kim Yo Jong kini menjabat sebagai anggota Komisi Urusan Negara (SAC).

Dilansir CNN, SAC ini merupakan badan penguasa negara di Korea Utara. 

Kim Yo Jong dikenal sebagai salah satu tokoh politik paling penting di Korut sekaligus menjadi penasihat bagi kakaknya.

Kendati demikian, kedudukan sebagai anggota SAC merupakan posisi resmi tertinggi yang pernah dia raih.

Baca juga: Korea Utara Akui Uji Coba Rudal Hipersonik Hwasong-8. Kim Jong Un Tidak Menyaksikan

Baca juga: Lacak Kasus Covid-19, Aparat Korea Utara Lakukan Patroli Datangi Warga dari Rumah ke Rumah

Adik pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, Kim Yo Jong memegang buket bunga selama upacara penyambutan di Istana Presiden di Hanoi pada 1 Maret 2019.
Adik pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, Kim Yo Jong memegang buket bunga selama upacara penyambutan di Istana Presiden di Hanoi pada 1 Maret 2019. (LUONG THAI LINH / POOL / AFP)

Tujuh orang lain turut dipromosikan bersamanya sebagai bagian dari perombakan SAC, namun Kim Yo Jong adalah satu-satunya wanita.

Sebanyak sembilan anggota badan ini masuk masa pensiun atau diturunkan pangkatnya.

Salah satunya Pak Pong Ju (82), orang di balik kebijakan ekonomi Kim Jong Un selama satu dekade terakhir.

Ri Pyong Chol, yang mengatur program senjata Korea Utara dan komandan militer tertinggi di bawah Kim Jong Un, diturunkan jabatannya.

Posisinya digantikan jenderal militer Pak Jong Chon, yang telah mengawasi pengembangan senjata baru untuk negara tersebut.

Awal pekan ini, Pak mengawasi uji coba yang diklaim Korut sebagai rudal hipersonik pertamanya.

Diperkirakan, rudal itu berpotensi menjadi salah satu senjata tercepat, paling akurat di dunia, dan dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, kata para ahli.

Posisi Kim Yo Jong Makin Kuat

Pengangkatan Kim Yo Jong di posisi komite inti pembuat keputusan negara secara resmi memperkuat perannya dalam kepemimpinan Korea Utara.

Dia diyakini sebagai salah satu orang kepercayaan Kim Jong Un yang paling kuat.

Tahun lalu, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan menilai Kim Yo Jong sebagai 'de facto kedua' di negara itu.

Sebagai kepala propagandis Korea Utara, Kim Yo Jong adalah wajah delegasi negara itu pada Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan di mana ia bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In.

Dia dipuji karena membantu mengawali pertemuan puncak pertama antara Moon dan kakaknya.

Kim Yo Jong juga mendampingi Kim Jong Un saat pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura.

Pada 2020 lalu, agen mata-mata Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Kim Yo Jong bertanggung jawab atas hubungan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Pekan lalu, Kim Yo Jong menuntut Korea Selatan membuat "pilihan yang benar" jika menginginkan rekonsiliasi dan pembangunan dalam hubungan antar-Korea.

Korea Summit Press Pool) Kim Yo Jong menjadi satu-satunya wanita dalam pertemuan antara sang kakak, Pemimpin Korea Utara kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In.
Korea Summit Press Pool) Kim Yo Jong menjadi satu-satunya wanita dalam pertemuan antara sang kakak, Pemimpin Korea Utara kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. (AP)

Baca juga: Menentang Sanksi PBB, Korea Utara Klaim Berhak Uji Coba Rudal

Baca juga: Korea Utara Kembali Menembakkan Rudal Balistik, Jatuh ke Laut

Dia juga memperingatkan AS dan Korea Selatan untuk menghentikan kebijakan "bermusuhan" terhadap Korea Utara.

Awal tahun ini, Kim Yo Jong dilaporkan dicopot sebagai anggota pengganti dari politbiro dan diturunkan dari wakil direktur departemen pertama menjadi wakil direktur departemen.

Berdasarkan analis, turunnya jabatan Kim Yo Jong kemungkinan berkaitan dengan keinginan Kim Jong Un memasukkan lebih banyak pakar ekonomi di tubuh politbiro.

Ada juga dugaan bahwa posisi adik Pemimpin Korut itu berkaitan dengan instruksinya meledakkan kantor penghubung dengan Korea Selatan di Kaesong beberapa waktu lalu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved