Virus Corona
WHO Peringatkan Varian Mu, Tapi Dari Mana Varian Baru Ini Berasal?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa saat ini muncul 'varian minat' baru virus corona (Covid-19) yang dijuluki 'Mu'.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa saat ini muncul 'varian minat' baru virus corona (Covid-19) yang dijuluki 'Mu'.
Namun apakah seluruh negara harus meningkatkan kewaspadaannya terkait varian ini ?
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (3/9/2021), varian B.1.621 yang ditetapkan pada 30 Agustus dengan huruf ke-12 alfabet Yunani oleh WHO ini kali pertama diidentifikasi di Kolombia pada Januari lalu.
Sebanyak 48 kasus telah diidentifikasi di Inggris, bersamaan dengan ratusan lainnya di Amerika Serikat (AS), dengan total kasus di seluruh dunia mencapai sekitar 4.500.
Buletin mingguan WHO mengatakan bahwa studi awal kode genetik strain baru ini menunjukkan varian ini seperti varian Beta yang ditemukan di Afrika Selatan, karena kemungkinan dapat menghindari antibodi yang dibangun oleh vaksinasi.
Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung teori itu.
"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan. Data awal yang disajikan kepada Kelompok Kerja Evolusi Virus menunjukkan pengurangan kapasitas netralisasi serum pemulihan dan vaksin yang serupa dengan yang terlihat untuk varian Beta, namun ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian lebih lanjut," seperti yang tertulis dalam buletin itu.
Baca juga: WHO Pantau Lima Varian Covid-19, Termasuk Mu yang Ditemukan Pertama di Kolombia
WHO menyebut varian Mu menyebar di Kolombia dan Ekuador, serta muncul pula di Eropa.
Namun prevalensi globalnya masih kurang dari satu dalam seribu kasus.
Ahli Epidemiologi Penyakit Menular WHO Maria van Kerkhov pun menuliskan cuitan terkait informasi terbaru yang tersedia tentang varian tersebut.
Sementara Lembaga Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) mengatakan pada bulan lalu bahwa 'tidak ada bukti' yang menunjukkan Mu lebih menular dibandingkan varian Delta.
Karena varian Delta yang diketahui lebih cepat dan mudah menular dibandingkan varian sebelumnya, telah mendorong pemerintah Inggris untuk menunda pencabutan sistem penguncian (lockdown) negara itu.
Sementara itu, varian minat terakhir WHO yang disebut sebagai Lambda, diyakini berasal dari Peru sebelum akhirnya menyebar luas di Amerika Latin dan Amerika Utara kemudian mencapai seluruh dunia.