Minggu, 5 Oktober 2025

Untuk Kelima Kalinya, Bank Besar Jepang Mizuho Alami Kegagalan Sistem

Menurut beberapa pihak, yang rusak adalah perangkat yang menghubungkan transaksi dan prosedur yang diterima di loket ke sistem pusat.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Bank Mizuho di Shinjuku, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk kelima kalinya bank besar Jepang, Mizuho mengalami kegagalan sistem. Dampak kegagalan peralatan berkepanjangan menyebabkan penangguhan transaksi di loket Bank Mizuho.

Hal ini kemungkinan karena rancangan sistem tanpa sepenuhnya dapat mengantisipasi pencadangan yang kemudian tidak berfungsi dengan baik.

"Kami minta maaf atas kejadian yang membuat kurang nyaman ini," papar Presiden dan CEO Grup Mizuho Financial Group Bank Mizuho, Tatsufumi Sakai, Minggu (22/8/2021) kemarin.

Tatsufumi Sakai menyatakan akan terus melakukan penyelidikan secepatnya agar sistem kembali pulih kembali dengan baik.

"Kami menganggap sangat serius bahwa kegagalan terjadi saat kami bekerja untuk mencegah terulangnya kembali setelah kecelakaan sebelumnya pada bulan Februari dan Maret," tambah Tatsufumi Sakai.

Menurut beberapa pihak, yang rusak adalah perangkat yang menghubungkan transaksi dan prosedur yang diterima di loket ke sistem pusat.

Awalnya, perangkat ini memiliki mekanisme untuk mentransfer data manajemen di dalam perangkat ke perangkat cadangan dan melanjutkan transaksi meskipun terjadi masalah.

Namun, kali ini, karena kelainan pada data itu sendiri, data tidak ditransfer dengan benar ke mesin cadangan, dan fungsi pencadangan tidak berfungsi.

Mizuho datang dengan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya pada bulan Juni menyusul kegagalan sistem yang berlangsung empat kali dari Februari hingga Maret tahun ini.

Tetapi peristiwa bahwa data tidak dapat ditransfer ke mesin cadangan "tidak sepenuhnya diantisipasi".

Badan Jasa Keuangan (FSA) telah berkoordinasi untuk mengeluarkan perintah peningkatan bisnis kepada Mizuho selama empat kegagalan sistem terakhir.

Baca juga: Sistem Bank Mizuho Jepang Kerap Alami Gangguan, Chairman Koji Fujiwara Mengundurkan Diri Akhir Juni

Ketika terjadi masalah baru, diharapkan laporan akan diminta dan tinjauan yang lebih ketat terhadap bisnis dan sistem manajemen akan diminta pula.

Kegagalan bukan hanya Bank Mizuho saja tetapi Mizuho Trust & Banking Co. juga mengalami malfungsi serupa di konter cabangnya.

Menurut grup perbankan utama Mizuho Financial Group Inc., internet banking dan anjungan tunai mandiri grup tidak terpengaruh.

Sebanyak 463 cabang Mizuho Bank dan 60 cabang Mizuho Trust & Banking terpengaruh, tetapi jumlah transaksi yang terganggu oleh kegagalan tersebut belum dihitung, menurut grup perbankan.

Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan pada konferensi pers sebelumnya pada hari kegagalan sistem.

"Secara signifikan merusak kredibilitas lembaga keuangan dan sangat disesalkan, kami mencatat bahwa bank mengalami empat masalah terpisah pada bulan Februari dan Maret yang sangat mempengaruhi pengguna individu dan korporat," papar Kato.

Empat kegagalan sistem sebelumnya terjadi selama sekitar dua minggu dari 28 Februari tahun ini.

Sebanyak 4.300, atau sekitar 80 persen, ATM Mizuho di seluruh negeri terpengaruh, dengan lebih dari 5.000 kartu bank dan buku bank ditelan oleh mesin tersebut.

Baca juga: Bank Mizuho Jepang Sebulan Empat Kali Error, Presiden Koji Fujiwara Minta Maaf

Kelompok keuangan juga mengalami kegagalan sistem skala besar pada April 2002 dan Maret 2011.

Sumber Tribunnews.com mengungkapkan penyebab kegagalan selama ini karena sumber daya manusia di bidang IT Bank Mizuho sangat lemah.

Selain itu untuk berbicara selama keadaan darurat sangat sungkan, situasi untuk menghindari (menjauh dari) tanggung jawab masing-masing, serta pengelompokan pekerja yang masih kental di dalam bank tersbeut.

Bank Mizuho adalah gabungan dari beberapa bank Jepang sebelumnya seperti bank industri Jepang, Dai-Ichi Kangyo Bank, dan Fuji Bank.

Kelompok-kelompok tersebut masih tetap ada hingga kini walaupun telah merger satu sama lain sejak April 2002.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved