Senin, 6 Oktober 2025

Olimpiade Tokyo

Wali Kota di Jepang Dihujat Usai Gigit Medali Emas Atlet, Kini Janji Ganti dengan Medali Baru

Wali Kota Nagoya, Jepang menjadi bulan-bulanan warganet setelah menggigit medali emas olimpiade yang diperoleh atlet softball, Miu Goto.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Nippon TV News 24 Japan
Wali Kota Nagoya, Jepang menjadi bulan-bulanan warganet setelah menggigit medali emas Olimpiade yang diperoleh atlet softball, Miu Goto. 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Nagoya, Jepang menjadi bulan-bulanan warganet setelah menggigit medali emas olimpiade yang diperoleh atlet softball, Miu Goto.

Aksi Wali Kota Nagoya, Takashi Kawamura menurunkan maskernya dan menggigit medali emas itu tertangkap kamera.

Insiden tersebut viral hingga membuatnya banjir hujatan dari warganet.

Dilansir BBC, Kawamura dinilai mengabaikan aturan pembatasan Covid-19.

Baca juga: Ditangkap Saat Ngamar di Hotel, Anggota Yakuza Jepang Akhirnya Dibebaskan

Baca juga: RS Mengaku Kekurangan Tempat Tidur Pasien Covid-19, Modus untuk Dapatkan Subsidi Pemerintah Jepang

Wali Kota Nagoya, Jepang menjadi bulan-bulanan warganet setelah menggigit medali emas Olimpiade yang diperoleh atlet softball, Miu Goto.
Wali Kota Nagoya, Jepang menjadi bulan-bulanan warganet setelah menggigit medali emas Olimpiade yang diperoleh atlet softball, Miu Goto. (Nippon TV News 24 Japan)

Wali kota ini juga dianggap kurang menghormati atlet. 

Akibat kejadian ini, pejabat Olimpiade Tokyo 2020 berjanji akan menukar medali emas milik Goto dengan medali yang baru.

Wali Kota Kawamura sebelumnya telah meminta maaf dan mengatakan akan membayar medali pengganti.

Kawamura mendapat reaksi keras setelah menggigit medali saat upacara untuk merayakan kemenangan Jepang atas AS dalam cabor softball putri.

Netizen Jepang mengatakan aksi itu tidak higienis sekaligus tidak sopan bagi atlet.

"Selain menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap atlet, dia menggigitnya meskipun (atlet) memakai medali sendiri atau rekan satu tim mereka selama upacara medali sebagai bagian dari tindakan pencegahan infeksi."

"Maaf, saya tidak bisa memahaminya," kata atlet anggar, Yuki Ota yang meraih medali perak dalam olimpiade.

Istilah 'Medali Kuman' bahkan sempat trending di media sosial.

Kecaman juga datang dari pemilik tim atlet softball yang menaungi Miu Goto.

Dia menilai tindakan wali kota tidak pantas dan sangat disesalkan.

Sikap wali kota berusia 72 tahun ini juga memicu lebih dari 7.000 keluhan kepada otoritas Kota Nagoya.

"Saya lupa posisi saya sebagai Wali Kota Nagoya dan bertindak dengan cara yang sangat tidak pantas," kata Kawamura.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 pada Kamis (12/8/2021) dalam pernyataannya mengumumkan bahwa medali pengganti telah disepakati.

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV/AFP)
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV/AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Baca juga: Kasus Varian Lambda Covid-19 di Jepang Seharusnya Lebih Cepat Disampaikan kepada Masyarakat

Baca juga: Ivermectin Jadi Rekomendasi Dokter Jepang Menyembuhkan Penyakit Corona

Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan menanggung biayanya, bunyi pernyataan itu.

Menggigit medali adalah kebiasaan yang umum dilakukan pemenang di ajang olimpiade.

Menyoal hal ini, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 sempat memberikan peringatan kepada para atlet pada akhir Juli lalu.

"Kami hanya ingin secara resmi mengonfirmasi bahwa medali #Tokyo2020 tidak dapat dimakan!" cuit penyelenggara.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved