Penanganan Covid
Ratusan Rumah Sakit Filipina Nyaris Penuh Saat Kasus Covid-19 Melonjak
Ratusan rumah sakit di Filipina mendekati kapasitas penuh akibat kasus Covid-19 melonjak karena varian Delta yang cepat menular
Tutup Non-Covid
Juru bicara Rumah Sakit Umum Filipina (PGH) Jonas del Rosario mengatakan, Sabtu (7/8/2021) mengatakan, dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19, PGH telah meningkatkan jumlah tempat tidur ICU untuk pasien kritis dari 20 menjadi 40 untuk orang dewasa dan menjadi delapan untuk anak-anak di bangsal ICU darurat.
"Dan dengan itu pun, sulit menampung pasien baru atau pasien lain yang ingin pindah ke PGH, karena kami adalah pusat rujukan," katanya.
Ia mengatakan, ada 169 pasien Covid-19 yang telah dirawat di PGH pada Jumat (30/7/2021) malam.
"Ini merupakan angka tertinggi selama dua bulan terakhir. Ini mewakili 75 persen okupansi dari 225 tempat tidur yang didedikasikan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut," katanya.
Baca juga: Filipina Tandatangani Kesepakatan 40 Juta Dosis Vaksin Pfizer-BioNTech
Baca juga: Filipina Setujui Vaksin Pfizer untuk Digunakan Pada Anak Berusia 12-15 Tahun
Jika terjadi lonjakan lagi, mereka mungkin terpaksa menutup bangsal non-Covid-19 atau mengurangi kapasitas tempat tidur mereka sehingga akan ada lebih banyak perawat dan dokter untuk menangani pasien Covid-19.
Del Rosario mengutip hasil survey rumah sakit Selasa pekan lalu bahwa 86 persen pasien yang dirawat di PGH tidak divaksinasi.
11 persen lainnya hanya menerima yang pertama dari dua dosis, dan hanya 3 persen sisanya yang divaksinasi lengkap.
Ia juga mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 mengakibatkan semakin banyak anak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Filipina (PGH), di antaranya dalam kondisi kritis.
Dikatakannya, dari tiga kasus kritis anak-anak, dua memiliki penyakit penyerta.
Baca juga: Pesanan Terbesar, Filipina Amankan 40 Juta Dosis Vaksin Pfizer untuk Warganya
Yang ketiga tidak memiliki apa-apa selain mengembangkan sindrom inflamasi multisistemik pada masa kanak-kanak (MIS-C), komplikasi infeksi Covid-19 yang ditandai dengan pembengkakan beberapa organ tubuh.
Ia mengatakan, anak-anak tersebut berusia 7 hari hingga 15 tahun.
Dikatakannya, Pusat Genom Filipina akan menentukan varian Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, yang menyerang anak-anak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), MIS-C adalah kondisi peradangan langka di antara anak-anak dengan Covid-19, muncul di antara individu berusia 19 tahun ke bawah yang mengalami demam selama lebih dari tiga hari.
Masalah dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, dan organ pencernaan.
Baca juga: Presiden Duterte Peringatkan Penyebaran Varian Delta di Filipina: Pilih Divaksin atau Penjara