Selasa, 7 Oktober 2025

Vaksin: WHO serukan penangguhan vaksin booster di negara maju agar negara seperti Indonesia tambah pasokan

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penangguhan ini akan memungkinkan setidaknya 10% populasi di setiap negara segera mendapatkan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penangguhan vaksinasi booster atau dosis ketiga di negara maju, setidaknya hingga akhir September.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa perlu ada penangguhan dosis ketiga di negara-negara maju, agar sebagian besar vaksin bisa diberikan ke negara-negara berpenghasilan rendah atau yang masih tertinggal dalam program vaksinasinya karena kekurangan pasokan vaksin.

"Saya memahami kepedulian semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta. Tetapi kami tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global menggunakan lebih banyak lagi," ujar Tedros.

Baca juga:

Sejumlah negara, termasuk Israel dan Jerman, telah mengumumkan rencana melakukan vaksinasi dosis ketiga.

Namun Tedros memperingatkan banyak negara yang lebih miskin tertinggal dalam program vaksinasinya.

Seperti Indonesia - yang telah mengalami lonjakan infeksi dan kematian dalam beberapa bulan terakhir karena varian Delta - baru memvaksinasi 7,9% dari populasinya, menurut Our World in Data.

Sementara, di Haiti dan Republik Demokratik Kongo, belum ada penduduk yang menerima dua dosis vaksin.

World Health Organization Director General Tedros Adhanom Ghebreyesus
AFP
Menurut WHO, negara-negara berpenghasilan rendah hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang karena kurangnya pasokan.

Menurut WHO, negara-negara berpenghasilan rendah hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang karena kurangnya pasokan.

Lebih jauh Tedros mengatakan, penangguhan vaksin booster di negara-negara maju, akan memungkinkan setidaknya 10% populasi di setiap negara untuk mendapatkan vaksinasi.

Mempersempit kesenjangan

Ini adalah seruan keras dari WHO, karena badan tersebut berusaha untuk mempersempit kesenjangan antara negara-negara berpenghasilan tinggi dan berpenghasilan rendah.

Itu ingin 10% orang di setiap negara divaksinasi bulan depan, tetapi target itu tidak mungkin terpenuhi dengan kondisi seperti sekarang.

Sementara itu, Israel telah memulai memberikan vaksin booster kepada penduduknya yang berusia di atas 60 tahun.

Baca juga:

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved