Rahul Gandhi dan Imran Khan Jadi Target Spyware Pegasus Buatan Israel
Pegasus adalah spyware buatan NSO Group dari Israel, yang disusupkan ke aplikasi ponsel untuk memata-matai penggunanya.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Tokoh oposisi India Rahul Gandhi dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, jadi target pengintaian menggunakan spyware Pegasus buatan Israel.
Informasi ini diwartakan media Israel, Haaretz.com, mengutip hasil investigasi global atas program malware mata-mata yang dibuat perusahaan Israel, NSO Group.
Program pengintaian lewat telepon seluler yang dimasuki malware mata-mata ini menunjukkan intelijen India menggunakan program yang dibeli dari perusahaan Israel itu.
New Delhi menurut Haaretz, tidak membantah atau mengakui temuan investigatif itu, termasuk soal apakah mereka jadi klien NSO Group.
Selain Rahul Gandhi, dua pembantu dekat Rahul, Alankar Sawai dan Sachin Rao masuk daftar pengawasan. Sosok lain, Ashok Lavasa, pejabat senior KPU India.
Hari Menon, kepala lokal Yayasan Bill dan Melinda Gates juga jadi target potensial pengawasan lewat program mata-mata itu.
Investigasi mendalam 17 organisasi berita internasional besar yang diterbitkan Minggu (18/7/2021) mengklaim perusahaan siber Israel NSO Group menjual malware ponsel guna memata-matai jurnalis, aktivis, dan politisi di puluhan negara.
Laporan hasil reportase penyelidikan ini dirilis The Washington Post, Le Monde, Die Zeit, Guardian, Haaretz, PBS Frontline dan banyak outlet berita lainnya.
Investigasi ini juga melibatkan Forbidden Stories dan Amnesty International. Mengutip laman berita Times of Israel, Senin (19/7/2021), investigasi global tersebut diberi judul Proyek Pegasus.
Pelaporan berfokus pada Pegasus, alat spyware yang dijual oleh NSO yang katanya digunakan oleh lusinan klien pemerintah.
Analisis yang dilakukan pada daftar 50.000 nomor telepon yang bocor menemukan daftar tersebut termasuk orang-orang yang ditargetkan pemerintah Azerbaijan, Bahrain, Kazakhstan, Meksiko, Maroko, Rwanda, Arab Saudi, Hongaria, India, dan Uni Emirat Arab.
Menurut Guardian, beberapa penentang Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban yang otoriter menjadi sasaran menggunakan Pegasus.
Cara Kerja Spyware Pegasus
Perangkat lunak ini bekerja dengan memancing pengguna untuk mengklik tautan, lalu menginstalnya sendiri dan memberi peretas akses lengkap ke seluruh konten telepon, serta kemampuan untuk menggunakan kamera dan mikrofonnya tanpa terdeteksi.
Rwanda, Maroko, India, dan Hongaria membantah telah menggunakan perangkat lunak tersebut untuk meretas individu, sementara negara-negara lain tidak menanggapi permintaan komentar Proyek Pegasus.