Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Negara Bagian Victoria di Australia Lockdown Kelima Kalinya, Imbas 18 Kasus Corona Baru

Negara bagian Victoria di Australia kembali memberlakukan penguncian Covid-19 menyusul lonjakan kasus baru Covid-19 pada Kamis (15/7/2021).

Penulis: Ika Nur Cahyani
ABC News: Patrick Rocca
Pengetesan massal virus corona telah dimulai di hotspot virus corona di Melbourne, 27 Juni 2020. (ABC News: Patrick Rocca) - Negara bagian Victoria di Australia kembali memberlakukan penguncian Covid-19 menyusul lonjakan kasus baru Covid-19 pada Kamis (15/7/2021) dan akan berlangsung selama 5 hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Negara bagian Victoria di Australia kembali memberlakukan penguncian Covid-19 menyusul lonjakan kasus baru Covid-19 pada Kamis (15/7/2021) dan akan berlangsung selama 5 hari.

Dilansir Reuters, sebelumnya Sydney juga telah menetapkan lockdown karena wabah varian Delta yang mudah menular. 

Sejak tengah malam, warga Victoria diperintahkan tinggal di rumah.

Warga diizinkan keluar untuk kepentingan belanja makanan, pekerjaan esensial, olahraga, menuju fasilitas kesehatan, dan vaksinasi.

Ini merupakan penguncian Covid-19 kelima bagi negara bagian Victoria sejak pandemi dimulai dan akan berlangsung hingga Selasa (20/7/2021) mendatang.

Baca juga: Kisah Randi Julian, Lulusan Australia yang Pulang Kampung untuk Bangun Desa di Kalteng

Baca juga: Ilmuwan Australia Kembangkan Tes Gula Darah Bebas Rasa Sakit Bagi Penderita Diabetes

Polisi berpatroli dengan menunggang kuda di sepanjang St Kilda Esplanade di Melbourne pada 26 Oktober 2020. Kota ini sebelumnya menjadi episentrum wabah virus korona Australia.
Polisi berpatroli dengan menunggang kuda di sepanjang St Kilda Esplanade di Melbourne pada 26 Oktober 2020. Kota ini sebelumnya menjadi episentrum wabah virus korona Australia. (CNN)

Jika ditambah dengan penduduk Sydney, artinya saat ini hampir setengah dari 25 juta penduduk Australia berada di bawah penguncian.

"Anda hanya mendapatkan satu kesempatan untuk bekerja keras dan melaju cepat."

"Jika Anda menunggu, jika Anda ragu, maka Anda akan selalu melihat ke belakang berharap Anda melakukannya lebih awal," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews.

"Saya tidak siap untuk menghindari penguncian lima hari sekarang hanya untuk menemukan diri kita dalam lima minggu atau penguncian selama lima bulan," lanjutnya.

Australia melakukan lockdown dan tracing cepat untuk memerangi wabah corona.

Kota Melbourne, di Victoria menghabiskan sekitar sepertiga tahun 2020 di bawah jam malam sebagai pusat pandemi di Negeri Kangguru.

Namun tingkat penambahan kasus baru di Melbourne cenderung menurun.

Di sisi lain, Kota Sydney di negara bagian New South Wales mengalami penyebaran Covid-19 yang meluas hingga terjadi peningkatan kasus infeksi.

Para peneliti Australia berhasil menemukan suatu tes yang dapat mendeteksi keberadaan virus corona di tubuh hanya dalam waktu 20 menit. Foto: Seorang tenaga medis berbicara pada orang-orang yang mengantre di luar tempat pengetesan Covid-19 yang berada di The Royal Melbourne Hospital, Melbourne, Australia, pada Kamis, 16 July 2020.
Seorang tenaga medis berbicara pada orang-orang yang mengantre di luar tempat pengetesan Covid-19 yang berada di The Royal Melbourne Hospital, Melbourne, Australia, pada Kamis, 16 July 2020. (WILLIAM WEST / AFP)

Kondisi ini berubah setelah rombongan bisnis dari Sydney melakukan perjalanan ke Melbourne, berujung penyebaran Covid-19 di apartemen tempat mereka tinggal.

Pada Kamis, puluhan tempat di Melbourne terdaftar sebagai pusat infeksi virus.

Beberapa diantaranya yakni pusat perbelanjaan, rute transportasi umum, dan stadion Melbourne Cricket Ground.

Setelah hampir dua minggu tanpa kasus baru, negara bagian Victoria mencatat 18 infeksi lokal baru dalam dua hari terakhir.

Pemerintah setempat khawatir akan penyebaran varian Delta yang lebih mudah menular.

Negara bagian Australia Selatan langsung memberlakukan kembali karantina wajib bagi orang-orang yang datang dari Victoria.

Negara tetangga yakni Selandia Baru juga menangguhkan kebijakan bebas karantina bagi pelancong asal Victoria.

Dilansir BBC, New South Wales kini dalam penguncian lima minggu yang akan berlangsung hingga akhir bulan. 

Warga Sydney mengantri di luar pusat vaksinasi untuk dosis vaksin mereka di Sydney pada 24 Juni 2021, karena sebagian besar penduduk dilarang meninggalkan kota untuk menghentikan penyebaran varian Delta Covid-19 yang sangat menular yang menyebar ke wilayah lain.
Warga Sydney mengantri di luar pusat vaksinasi untuk dosis vaksin mereka di Sydney pada 24 Juni 2021, karena sebagian besar penduduk dilarang meninggalkan kota untuk menghentikan penyebaran varian Delta Covid-19 yang sangat menular yang menyebar ke wilayah lain. (SAEED KHAN / AFP)

Baca juga: Warga Australia di Indonesia Mengkhawatirkan Keselamatan Mereka di Tengah Memburuknya Situasi Pandemi

Baca juga: Indonesia Terima 1000 Ventilator Bantuan dari Australia

Sydney sekarang memiliki sekitar 1.000 kasus, terutama disebabkan oleh varian Delta yang sangat menular.

Hanya sekitar 12% dari populasi orang dewasa Australia yang telah divaksinasi lengkap.

Kurangnya pasokan vaksin, khususnya dari Pfizer, menyebabkan banyak warga Australia diprediksi belum bisa divaksinasi sampai akhir tahun ini.

Lambatnya vaksinasi Covid-19 di negara ini juga disebabkan keraguan atas efikasi vaksin AstraZeneca.

Australia mencatat 911 kematian dan lebih dari 31.000 kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai.

Berita terkait Virus Corona 

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved