Perang Afghanistan
Taliban Kibarkan Bendera di Area Vital, Kuasai Perbatasan Afghanistan dan Pakistan
Viral sejumlah video yang menunjukkan Taliban mengibarkan bendera di atas pos perbatasan Afghanistan dan Pakistan.
TRIBUNNEWS.COM - Viral sejumlah video yang menunjukkan Taliban mengibarkan bendera di atas pos perbatasan Afghanistan dan Pakistan.
Menurut laporan, kelompok ekstremis ini juga disebut mengklaim wilayah tersebut telah jatuh ke kekuasaan mereka.
Dilansir BBC, menurut video yang beredar, nampak bendera putih berkibar di atas persimpangan Spin Boldak dekat Kandahar.
Pejabat pemerintahan Afghanistan membantah bahwa pos itu telah dikuasai Taliban.
Namun banyak foto dan video menunjukkan kelompok ini berinteraksi dengan penjaga perbatasan Pakistan.
Baca juga: POPULER Internasional: Singapura Kirim Bantuan Oksigen untuk Indonesia | Kekuasaan Taliban Meluas
Baca juga: Taliban Bangkit, WNI Diminta Segera Tinggalkan Afghanistan

Menurut laporan yang diterima BBC, Taliban mengambil alih penyeberangan perbatasan itu tanpa perlawanan.
Sejak pasukan asing mundur, Taliban merebut banyak pos perbatasan dari pasukan Afghanistan.
Beberapa diantaranya pos penyeberangan dengan Iran, Tajikistan, dan Turkmenistan.
Saat ini, Taliban juga sudah menguasai sejumlah jalan utama dan pihaknya berusaha memotong rute pasokan ke kota-kota besar.
Pos perbatasan yang membagi Kota Spin Boldak di Provinsi Kandahar, Afghanistan dan Kota Chaman di Pakistan, adalah penyeberangan tersibuk kedua di antara kedua negara.
Situs ini menghubungkan Kota Kandahar ke Pelabuhan Pakistan dimana ada 900 truk melintas setiap harinya.

Koresponden BBC, Lyse Doucet menilai pos penyeberangan ini akan menjadi pencapaian besar bagi Taliban.
Sebab Taliban bisa mendapat pemasukan bea cukai yang signifikan dari jalur lintas perdagangan itu.
Taliban juga akan dibuat untung karena wilayah itu merupakan akses langsung menuju wilayah di Pakistan.
Diketahui para pemimpin dan anggota Taliban mendirikan markasnya dan tinggal di Pakistan selama bertahun-tahun.
George W. Bush Kritik Penarikan Pasukan
Mantan Presiden AS, George W. Bush mengritik penarikan pasukan NATO dari Afganistan pada Rabu (14/7/2021).
"Perempuan dan gadis Afghanistan akan menderita kerugian yang tak terkatakan."
"Ini adalah kesalahan. Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini, dan itu menghancurkan hatiku," kata Bush kepada Deutsche Welle.
Dilansir Straits Times, Bush adalah orang yang mengirimkan pasukan AS ke Afghanistan pada 2001 pasca serangan 11 September di World Trade Center New York.
Menyoal penarikan pasukan ini, Bush menyebut bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel juga merasakan hal yang sama.

Baca juga: Joe Biden Janji Tak akan Kirim Pasukan Lagi ke Afghanistan, Akhiri Misi pada 31 Agustus
Baca juga: Di Rusia, Taliban Menyatakan Siap Berdamai Dengan Pemerintah Afganistan
Militer AS dan NATO mulai menarik diri dari Afghanistan pada awal Mei ini dan ditargetkan selesai pada 11 September mendatang.
Sebagian besar dari total 2.500 tentara AS dan 7.500 tentara NATO yang berada di Afghanistan kini telah pergi.
Presiden AS, Joe Biden menegaskan bahwa sudah waktunya AS berhenti terlibat dengan konflik Afghanistan.
Menurutnya Afghanistan harus bisa memutuskan masa depan negaranya sendiri.
PBB pada Minggu mengatakan bahwa konflik yang terjadi di sana akan menyebabkan "lebih banyak penderitaan".
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)