Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Rusia Catat Lonjakan Jumlah Kematian Harian Akibat Covid-19 Sejak Awal Februari

Rusia pada Selasa (22/6/2021) telah mencatat jumlah kematian harian akibat Covid-19 tertinggi sejak awal Februari 2021, ada 546 kematian.

Freepik
Ilustrasi update corona. Rusia pada Selasa (22/6/2021) telah mencatat jumlah kematian harian akibat Covid-19 tertinggi sejak awal Februari 2021, ada 546 kematian. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia telah mencatat jumlah kematian harian akibat Covid-19 tertinggi sejak awal Februari 2021.

Rekor tersebut menandai peningkatan infeksi secara dramatis yang dipicu varian Delta di Rusia.

Diwartakan Al Jazeera, pada Selasa (22/6/2021), Rusia mencatat 546 kematian.

Sehingga, berdasarkan hitungan Satuan Tugas Darurat Virus Corona Rusia, jumlah kematian resmi yang dilaporkan mencapai 130.347 jiwa.

Mengutip worldometers.info, total infeksi virus corona di Rusia mencapai  5.350.919, dengan 4.889.450 pasien sembuh.

Saat ini orang yang dalam perawatan karena Covid-19 di Rusia ada 331.122.

Saat ini Rusia berada di posisi keenam di dunia secara keseluruhan dengan kasus tertinggi.

Baca juga: Polisi Kembali Tangkap Pembunuh Guru SD, Kini Ada 4 Orang Diamankan, 3 di Antaranya Berusia 16 Tahun

Baca juga: Panitia Olimpiade Jepang Batalkan Penjualan Minuman Beralkohol Demi Antisipasi Corona

Ilustrasi update corona.
Ilustrasi update corona. (Freepik)

Angka yang dilaporkan pada Selasa menandai tingkat kematian tertinggi dalam kurun waktu 24 jam sejak 11 Februari 2021 yang lalu.

Pihak berwenang menegaskan bahwa peristiwa ini dilatar belakangi oleh penyebaran varian Delta yang sangat menular, yang pertama kali diidentifikasi di India.

Baca juga: India Laporkan 22 Kasus Varian Corona Delta Plus, Berikut 8 Negara yang Terpapar Mutasi Varian Delta

Laju Vaksinasi

Di tengah lonjakan, para pejabat mendorong untuk mempercepat laju vaksinasi yang lambat di seluruh negeri.

Rusia telah menyetujui empat vaksin buatan dalam negeri, tetapi per 2 Juni, hanya 18 juta dari 144 juta penduduknya yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Pihak berwenang sekarang mencoba membujuk dan memaksa orang untuk divaksinasi, menawarkan mereka yang melakukan kesempatan untuk memenangkan mobil dan flat baru, sambil mengancam orang lain yang tidak divaksinasi dengan kehilangan pendapatan dan pemecatan.

Kremlin mengatakan pada Selasa bahwa orang-orang yang tidak divaksinasi terhadap Covid-19 atau tidak memiliki kekebalan tidak akan dapat bekerja di semua tempat kerja di Rusia dan bahwa orang-orang itu dapat didiskriminasi.

“Kenyataannya adalah diskriminasi pasti akan terjadi. Orang tanpa vaksinasi atau kekebalan tidak akan bisa bekerja di mana-mana. Ini tidak mungkin," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved