POPULER Internasional: Covid-19 di Moskow Melonjak | Pria Sembunyikan Pacar di Rumah selama 10 Tahun
Berita populer di kanal Internasional, di antaranya terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Moskow, Rusia, memaksa diliburkanya pekerja selama seminggu.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir tersedia di sini.
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Moskow, Rusia, memaksa diliburkanya pekerja selama seminggu.
Sementara itu, pemerintah Jepang telah mengajukan gugatan ke WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), karena pemerintah China mengenakan tarif tinggi pada beberapa produk baja tahan karat Jepang yang digunakan dalam mobil dan kapal.
Di Amerika Serikat, seorang pria menceritakan pengalamannya ditelan paus bungkuk selama sekitar 30 detik.
Di India, seorang pria mengajak kekasih tinggal di rumah orang tuanya tanpa diketahui siapapun selama 10 tahun.
Simak kisah selengkapnya.
1. Kasus Covid-19 Melonjak Tinggi, Moskow Liburkan Pekerja Seminggu Sampai 19 Juni

Walikota Moskow Sergei Sobyanin Sabtu (12/6) waktu setempat mengumumkan "minggu tidak bekerja" di ibukota Rusia.
Para pekerja yang tidak vital disuruh tinggal di rumah, karena kasus Covid-19 mencapai level tertinggi dalam enam bulan.
Keputusan itu menandai perubahan sikap otoritas Rusia, dibandingkan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya yang berulang kali bersikeras bahwa Rusia telah menangani pandemi lebih baik daripada kebanyakan negara.
"Selama seminggu terakhir, situasi penyebaran infeksi virus corona telah memburuk secara tajam," kata Sobyanin di situs webnya ketika kota itu mencatat 6.701 infeksi harian, jumlah tertinggi sejak Desember tahun lalu.
Sobyanin menambahkan bahwa "ribuan" tempat tidur rumah sakit telah digunakan kembali untuk pasien virus corona.
Baca juga: Putin Terima Suntikan Vaksin Virus Corona Secara Tertutup, Jubir Kremlin: Percayalah Kata-kata Kami
"Kami tidak bisa tidak bereaksi terhadap situasi seperti itu," katanya.
"Untuk menghentikan peningkatan penularan dan menyelamatkan nyawa orang, hari ini saya menandatangani dekrit yang mengatur hari tidak bekerja antara 15-19 Juni,” katanya.
Perintah itu memengaruhi semua karyawan di ibu kota Rusia, kota berpenduduk 12 juta, kecuali pekerja esensial.
Pekerja non-esensial tidak diharuskan bekerja dari rumah selama periode tersebut, tetapi tetap akan menerima gaji mereka.
Bersamaan dengan akhir pekan dan hari libur nasional pada 14 Juni, itu berarti sebagian besar pekerja Moskow tidak akan bekerja hingga 20 Juni.
Baca juga: Putin Tepis Kritik Uni Eropa terhadap Vaksin Virus Corona Sputnik V Rusia
2. China Kenakan Tarif Tinggi Beberapa Produk Baja Tahan Karat, Jepang Ajukan Gugatan ke WTO

Pemerintah Jepang telah mengajukan gugatan ke WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), karena pemerintah China mengenakan tarif tinggi pada beberapa produk baja tahan karat Jepang yang digunakan dalam mobil dan kapal.
"Pengenaan tarif tinggi itu jelas melanggar aturan perdagangan internasional," papar Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang, Hiroshi Kajiyama, Jumat (11/6/2021).
Pemerintah China telah menambahkan tarif hingga 29 persen pada beberapa produk baja tahan karat Jepang yang digunakan dalam berbagai produk seperti mobil dan kapal sejak Juli.
Terkait langkah ini, pihak China menyebut produk Jepang dijual dengan harga murah yang tidak masuk akal, sehingga mempengaruhi industri dalam negeri.
Namun, pemerintah Jepang tidak bersaing dengan produk buatan Jepang dengan harga tinggi, dan pihak China secara kolektif mengesahkan beberapa produk dengan kinerja dan kegunaan yang berbeda sebagai produk yang sama.
3. KISAH Nelayan Lobster AS 30 Detik di Mulut Paus Bungkuk: Saya Pikir Saatnya Saya Mati

Kisah ini seperti membaca kembali cerita kehidupan Pinochhio. Tapi ini terjadi di Amerika Serikat, Jumat (11/6) lalu.
Seorang nelayan Amerika Serikat, Michael Packard, tak pernah menyangka ia akan mengalami apa yang pernah dibacanya dari cerita Pinocchio. Ia sempat ditelan seekor paus bungkuk, dan berada sekitar setengah menit di dalam mulut.
"Saya berada di mulutnya yang tertutup selama sekitar 30 hingga 40 detik sebelum dia naik ke permukaan dan meludahkan saya," tulis Michael Packard di Facebook beberapa jam setelah kejadian itu.
"Seekor paus bungkuk mencoba memakan saya," katanya.
"Saya mengalami memar-memar tetapi tidak ada tulang yang patah,” tambahnya.
Baca juga: Nelayan Tewas Disambar Petir Saat Melaut, Begini Kronologinya
Pengalaman tak terlupakan Packard ini dimulai saat ia melakukan aktivitas sehari-harinya, mencari lobster untuk dijual.
Seperti biasa,ia menyelam di lepas pantai Cape Cod, di negara bagian Massachusetts, di kawasan timur laut. "Tiba-tiba, saya merasakan dorongan besar ini dan hal berikutnya yang saya tahu itu benar-benar gelap," katanya setelah keluar dari rumah sakit, kepada suratkabar lokal Cape Cod Times.
Saat itu, Packard berada sekitar 10 meter di bawah permukaan luat.
Begitu sadar atas dorongan keras dan berada di kegelapan, cuma satu pikirannya saat itu, yaitu ia sudah diserang hiu, yang memang ada di kawasan itu.
Tapi Packard yang sudah 40 tahun menyelam untuk mencari lobster tidak merasakan adanya gigitan dan juga tak ada rasa sakit.
4. 10 Tahun Sembunyikan Kekasih di Rumah Orang Tua tanpa Ketahuan, Pria di India Sempat Dikira Depresi
Seorang pria di Desa Ayilur, Distrik Palakkad, Kerala, India, menyembunyikan kekasihnya selama 10 tahun.
Pria bernama Rahman (34) mengajak Sajitha (28) tinggal satu atap tanpa sepengetahuan kedua belah pihak keluarga.
Dikutip dari India Times, semua berawal pada Februari 2010, saat Sajitha berusia 18 tahun, ia hilang setelah meninggalkan rumah orang tuanya.
Kala itu, Sajitha berpamitan pergi mengunjungi rumah kerabat terdekat.
Namun, ia tak kembali hingga akhirnya keluarga membuat laporan pengaduan pada polisi.

Baca juga: Pemerintah Diminta Tarik Lagi Rem Covid-19 agar Tak Seperti India
Baca juga: Desa di India Ini Menolak Vaksin Covid-19 karena Takut akan Murka Dewa
Meski telah dilakukan penyelidikan, bahkan Rahman juga turut ditanya sebagai saksi, Sajitha tak kunjung ditemukan.
Semua orang di desa, termasuk keluarganya, menganggap Sajitha telah meninggal.
"Namanya bahkan dihapus dari Kartu Keluarga," terang Sub-Inspektur Nenmara K Noufal.
Namun, kabar mengejutkan baru-baru ini diterima keluarga Sajitha, bahwa gadis tersebut masih hidup.
Ternyata selama ini, Sajitha tinggal di rumah sang kekasih, Rahman, yang berada di dekat kediaman orang tuanya.
(Tribunnews.com)