Selasa, 7 Oktober 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Komandan Militan Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel

Serangan udara Israel di Jalur Gaza menewaskan Hussam Abu Harbeed, seorang pemimpin Jihad Islam, kata kelompok bersenjata itu.

SAID KHATIB / AFP
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 17 Mei 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel di Jalur Gaza menewaskan Hussam Abu Harbeed, seorang pemimpin militan Jihad Islam Palestina, kata kelompok bersenjata itu.

Pembunuhan itu, pada Senin (17/5/2021), kemungkinan akan mendapat tanggapan keras dari kelompok yang berjuang bersama Hamas, gerakan yang mengatur Jalur Gaza.

Dilansir Al Jazeera, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Harbeed telah "berada di balik beberapa serangan teror rudal anti-tank terhadap warga sipil Israel".

Segera setelah pembunuhan Harbeed, Jihad Islam mengatakan telah menembakkan roket ke kota pantai Ashdod di Israel.

Baca juga: Bela Israel, Sikap Presiden AS Joe Biden Soal Isu HAM di Gaza Kini Dipertanyakan ?

Baca juga: Israel Kirim Lebih Banyak Serangan saat Gaza Laporkan Korban Tewas Hampir 200 Jiwa

Jalur Gaza selatan
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 17 Mei 2021.

Setidaknya tiga warga Palestina juga tewas oleh serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Kota Gaza pada hari Senin, kata petugas medis, setelah satu malam serangan udara Israel yang hebat.

Militer Israel mengatakan pejuang Gaza telah menembakkan sekitar 60 roket ke kota-kota Israel dalam semalam, turun dari 120 dan 200 dua malam sebelumnya.

Hamas mengatakan serangannya sebagai pembalasan atas "agresi berkelanjutan Israel terhadap warga sipil" dan menyebut korban sipil "pembunuhan yang direncanakan sebelumnya".

Setidaknya 200 warga Palestina, termasuk 58 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza sejak kekerasan terbaru dimulai sepekan lalu.

Lebih dari 1.300 warga Palestina juga terluka.

Baca juga: Bantuan Logistik Pangan untuk Korban Perang di Gaza Palestina

Baca juga: Bela Israel, Sikap Presiden AS Joe Biden Soal Isu HAM di Gaza Kini Dipertanyakan ?

Roket Kelompok Jihad Islam

Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, Minggu (16/5/2021) memamerkan bom berpendorong roket berat baru (IRAM) yang diberi nama al-Qassim.

Nama ini dimaksud sebagai penghormatan terhadap Jenderal Qassem Soleimani, mantan Kepala Pasukan Quds Korps Garda Republik Iran yang terbunuh di Baghdad awal 2020.

Jihad Islam merupakan formasi bersenjata terbesar kedua di Jalur Gaza sesudah Hamas.

Kelompok itu menyebut roket al-Qassim digunakan untuk menggempur pasukan Israel di sebelah timur Khan Yunis pada 15 Mei.

Faksi tersebut mengklaim serangan itu mengakibatkan korban jiwa.

Namun klaim ini belum terverifikasi oleh jaringan berita Southfront.org.

Baca juga: Gempur Israel Bertubi-tubi, Hamas Telah Capai Tujuan Politiknya 

FILE - Tentara Israel menembakkan howitzer self-propelled 155mm ke Jalur Gaza dari posisi mereka di dekat kota selatan Israel Sderot pada 13 Mei 2021. Israel menghadapi konflik yang meningkat di dua front, berjuang untuk memadamkan kerusuhan antara orang Arab dan Yahudi di jalan-jalannya sendiri setelah berhari-hari baku tembak dengan militan Palestina di Gaza.
FILE - Tentara Israel menembakkan howitzer self-propelled 155mm ke Jalur Gaza dari posisi mereka di dekat kota selatan Israel Sderot pada 13 Mei 2021. Israel menghadapi konflik yang meningkat di dua front, berjuang untuk memadamkan kerusuhan antara orang Arab dan Yahudi di jalan-jalannya sendiri setelah berhari-hari baku tembak dengan militan Palestina di Gaza. (Menahem KAHANA / AFP)

Baca juga: Pengadilan PBB Didesak Selidiki Serangan Israel pada Kantor Berita di Gaza

Roket Al-Qassim dipersenjatai hulu ledak 400 kilogram.

Penguat roket amunisi memiliki diameter 350 mm.

Desain amunisi identik dengan beberapa IRAM, yang juga dipakai kelompok Hizbullah di Suriah dan pasukan yang didukung Iran di Irak.

Jihad Islam adalah sekutu utama Damaskus dan Teheran, yang mungkin telah membantu kelompok tersebut dalam pengembangan IRAM.

IRAM biasanya memiliki jangkauan yang sangat pendek, digunakan untuk pertempuran jarak dekat atau menjebol kubu pertahanan lawan.

Sejak pecahnya pertempuran di Gaza, Brigade al-Quds menembakkan ratusan roket ke Israel selatan dan tengah.

Dalam beberapa jam terakhir, kelompok itu menargetkan pemukiman Nir Yitzhak serta posisi militer di Nahal Oz, Amitai dan Kosovim.

Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Setya Krisna Sumarga)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved