Rabu, 1 Oktober 2025

Percobaan Donald Trump Kembali ke Twitter, Akun Baru yang Terkait dengannya Langsung Ditangguhkan

Twitter memblokir usaha mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kembali ke media sosial tersebut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Olivier DOULIERY / AFP
Dalam ilustrasi foto ini, logo Twitter ditampilkan di ponsel dengan latar belakang halaman Twitter Donald Trump pada 27 Mei 2020 di Arlington, Virginia. Twitter memblokir usaha mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kembali ke media sosial tersebut. 

"Ini adalah sesuatu yang menurut saya akan menjadi tiket terpanas di media sosial," kata Miller.

"Ini akan sepenuhnya mendefinisikan ulang permainan dan semua orang akan menunggu dan menonton untuk melihat apa yang dilakukan Presiden Trump, tetapi itu akan menjadi platformnya sendiri," lanjutnya.

Miller mengatakan Trump banyak didekati perusahaan menyoal hal ini.

"Semua orang menginginkan dia dan dia akan membawa jutaan dan jutaan - puluhan juta - ke platform ini."

Sebelumnya menurut The Guardian, kabar soal plaform ini memunculkan spekulasi mungkin Trump akan meluncurkan jaringan TV sendiri kepada pemirsa setia Fox News.

"Saya tidak bisa melangkah lebih jauh dari apa yang bisa saya bagikan, tetapi saya dapat mengatakan bahwa itu akan menjadi besar begitu dia mulai," kata Miller, saat ditanya apakah Trump akan membuat platform itu sendiri atau bersama perusahaan.

Akun Twitter Donald Trump yang dibekukan oleh Twitter.
Akun Twitter Donald Trump yang dibekukan oleh Twitter. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Ada banyak pertemuan berkekuatan tinggi yang dia lakukan di Mar-a-Lago dengan beberapa tim orang yang datang."

"Bukan hanya satu perusahaan yang mendekati presiden, ada banyak perusahaan."

Selain Twitter, Trump juga diblokir dari Facebook dan Instagram sejak kerusuhan di Capitol AS.

Platform media sosial sayap kanan termasuk Gab dan Parler berada di bawah pengawasan ketat di tengah penyelidikan kerusuhan Capitol.

Facebook yang menangguhkan Trump tanpa batas pada Januari, meminta dewan pengawas independennya untuk memutuskan apakah larangan itu harus dicabut.

Kemudian Twitter pekan lalu melempar pertanyaan ke publik perihal ini.

Baca juga: Mengaku Bukan Penggemar, Donald Trump Dukung Meghan Markle Calonkan Diri sebagai Presiden AS 2024

Baca juga: Sang Keponakan Ungkap Betapa Donald Trump Meradang karena Twitternya Diblokir

Pulang Kampung, Trump Disambut Spanduk 'Presiden Terburuk yang Pernah Ada' yang Diterbangkan Pesawat
Pulang Kampung, Trump Disambut Spanduk 'Presiden Terburuk yang Pernah Ada' yang Diterbangkan Pesawat (Twitter @DWUhlfelderLaw)

Platform ini akan meminta masukan publik tentang bagaimana harus melarang para pemimpin dunia dengan pandangan kontroversial, dikutip dari Sky News.

Trump dimakzulkan karena dituduh menghasut serangan Capitol, tetapi dibebaskan ketika hanya tujuh senator Republik yang memilih untuk menghukum.

Oleh karena itu, dia tetap bebas mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Republik untuk 2024.

"Dia sudah memiliki lebih dari 20 senator lebih dari 50 anggota Kongres baik menelepon atau bertandang ke Mar-a-Lago untuk meminta dukungan (nya)," kata Miller.

Artinya, terlepas dari kekalahan Trump oleh Joe Biden, ia tetap berpengaruh di Partai Republik.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Ika Nur Cahyani)

Berita lainnya seputar Donald Trump

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved