Minggu, 5 Oktober 2025

Ribuan Orang Berdesakan hingga Terpeleset di Festival Keagamaan Yahudi di Israel, 44 Orang Tewas

Sebanyak 44 orang tewas dan lebih dari 150 terluka saat merayakan festival keagamaan Lag B'Omer di kaki Gunung Meron, Israel pada Kamis (29/4/2021).

Penulis: Ika Nur Cahyani
TimesOfIsrael/DavidCohen/Flash90
Tim penyelamat mengevakuasi korban tewas di tengah tragedi kerumunan massal di Gunung Meron, Israel, Kamis (29/4/2021) tengah malam. 

Video sebelum kejadian menunjukkan puluhan ribu orang di festival itu menari dan melompat-lompat di atas tribun diiringi musik.

Acara pada Kamis malam itu diperkirakan dihadiri sekitar 100.000 orang, menurut penyelenggara.

Polisi menutup acara tersebut dan mengevakuasi semua peserta.

Penghalang jalan dibuat untuk mencegah orang tiba di tempat kejadian.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkannya sebagai "bencana besar" dan mengatakan dia berdoa untuk korban jiwa.

Apa itu Festival Lag B'Omer?

Orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks menghadiri doa khusus untuk mengakhiri pandemi COVID-19 sambil menjaga jarak dua meter dari satu sama lain di Tembok Barat, situs paling suci Yudaisme, di Yerusalem. Rabu (25/3/2020). Israel mengikuti pembatasan ketat untuk menahan penyebaran coronavirus. (AFP/MENAHEM KAHANA)
Orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks menghadiri doa khusus untuk mengakhiri pandemi COVID-19 sambil menjaga jarak dua meter dari satu sama lain di Tembok Barat, situs paling suci Yudaisme, di Yerusalem. Rabu (25/3/2020). Israel mengikuti pembatasan ketat untuk menahan penyebaran coronavirus. (AFP/MENAHEM KAHANA) (AFP/MENAHEM KAHANA)

Setiap tahunnya, puluhan ribu penganut Yahudi Ortodoks merayakan festival keagamaan Lag B'Omer yang ditandai dengan api unggun, doa, serta tarian.

Adapun lokasi festival merupakan makam Rabbi Shimon Bar Yochai, tokoh Yahudi pada abad kedua dan tempatnya dianggap sebagai situs tersuci, dikutip dari BBC

Sebenarnya perayaan Lag B'Omer tahun ini dibatasi karena Covid-19.

Namun karena vaksinasi Israel salah satu yang tercepat di dunia, sehingga pembatasan banyak dikurangi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved