Trump Sebut Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan sebagai Hal Hebat untuk Dilakukan
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (18/4/2021) memuji penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (18/4/2021) memuji penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Meskipun sebelumnya Trump menawarkan dukungannya atas rencana Presiden Joe Biden untuk membawa pulang pasukan AS, dia mendesak penggantinya untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika, sebelum batas waktu 11 September 2021.
Diansir CNN, Trump mengatakan bahwa meninggalkan Afghanistan adalah "hal hebat dan positif untuk dilakukan".
Dia sempat menetapkan batas waktu penarikan pada 1 Mei dan menambahkan bahwa "kita harus menjaga sedekat mungkin dengan jadwal tersebut".
"Saya harap Joe Biden tidak menggunakan 11 September sebagai tanggal untuk menarik pasukan kita dari Afghanistan, karena dua alasan," tutur Trump.
Baca juga: Ivanka Trump Unggah Foto Divaksinasi, Postingannya Justru Dibanjiri Penolakan dan Keraguan
Baca juga: Peringkat Kekayaan Donald Trump versi Forbes Terjun dari Posisi 339 ke 1.299
Trump mengatakan bahwa AS bisa dan harus keluar lebih awal dari Afghanistan.
"19 tahun sudah cukup, terlalu lama dan sangat lama," ungkapnya.
"11 September merupakan peristiwa dan periode yang sangat menyedihkan bagi AS dan harus tetap menjadi hari refleksi dan peringatan untuk menghormati jiwa-jiwa besar yang hilang," tegasnya.
Mantan Presiden AS, Barack Obama memuji keputusan Biden untuk mengakhiri perang hampir 20 tahun, yang telah menjangkau keempat pemerintahan.
Pernyataan Trump mendapat teguran keras dari salah satu sekutu terberatnya, Senator Carolina Selatan Lindsey Graham.
"Saya sangat tidak setuju dengan mantan Presiden Trump mengenai dukungannya untuk penarikan semua pasukan Presiden Biden dari Afghanistan melawan militer yang sehat. nasihat," cuita Graham pada Minggu malam (18/4/2021).
"Dengan segala hormat kepada mantan Presiden Trump, tidak ada yang 'luar biasa' atau 'positif' tentang mengizinkan tempat berlindung yang aman dan tempat perlindungan bagi teroris untuk muncul kembali di Afghanistan atau melihat Afghanistan ditarik kembali ke dalam perang saudara lainnya," kata Graham, seorang kebijakan luar negeri. elang, tambah.
Baca juga: Administrasi Biden akan Lanjutkan Penjualan Senjata Senilai Rp 335 Triliun ke UEA
Baca juga: HNW Apresiasi Pernyataan Ramadan Presiden Joe Biden

Biden mengatakan penarikan pasukan Amerika akan dimulai pada 1 Mei, sejalan dengan kesepakatan yang dibuat pemerintahan Trump dengan Taliban.
Beberapa tentara AS akan tetap melindungi diplomat Amerika, meskipun para pejabat menolak untuk memberikan jumlah pasti.
Baca juga: AS Putuskan Tarik Pasukannya, Partai Gelora: Upaya Hentikan Konflik di Afghanistan
Baca juga: Afghanistan Takut Terjadi Perang Saudara saat Amerika Tarik Semua Pasukan Militernya Nanti

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan kepada CNN Fareed Zakaria dalam sebuah wawancara eksklusif di "GPS" pada Minggu bahwa ia mendukung keputusan Biden untuk menarik pasukan AS keluar dari negara itu.
Ghani mengatakan langkah itu "secara radikal mengubah" konteks situasi di negara itu, wilayah tersebut dan dunia Islam.
Dia menambahkan bahwa "seluruh energinya" sekarang difokuskan untuk bekerja dalam konteks baru itu.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Minggu pagi menegaskan bahwa tujuan AS telah tercapai di Afghanistan, meskipun dia berhenti mengatakan AS "memenangkan" perang di sana.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Akhir Perang AS vs Afghanistan | Kedekatan Pangeran Philip dan Putri Diana
Sebaliknya, dia mengatakan kepada Dana Bash dari CNN tentang "State of the Union" bahwa AS sekarang harus fokus pada pertempuran "20 tahun mendatang" daripada 20 tahun terakhir.
"Ancaman teroris telah berubah secara dramatis selama 20 tahun terakhir," katanya, mengutip penyebaran al Qaeda ke Suriah, Yaman, Somalia dan ISIS di Irak.
"Melawan ancaman teroris yang tersebar dan tersebar itu, kami perlu mengalokasikan sumber daya dengan cara yang memungkinkan kami melindungi tanah air dari berbagai ancaman dari berbagai negara dan benua, bukan hanya Afghanistan," tambahnya.
Berita lain terkait Afghanistan
Berita lain terkait Donald Trump
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)