Minggu, 5 Oktober 2025

Bom di Makassar

Paus Fransiskus Doakan Korban Serangan Bom Bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

Paus Fransiskus di Vatikan ikut menanggapi soal penyerangan terorisme berupa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar.

© Vatican Media
Paus Fransiskus pada Misa Minggu Palem di Basilika Santo Petrus, 28 Maret 2021. © Vatican Media 

TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus di Vatikan ikut menanggapi soal penyerangan terorisme berupa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar.

Pemuka agama Katolik tersebut berdoa untuk kejadian tragis di Indonesia tersebut, tepatnya saat ibadah Minggu Palem di Basilika Santo Petrus.

“Mari kita berdoa untuk semua korban kekerasan,” kata Paus Fransiskus, dikutip dari Catholic Herald, Senin (29/3/2021).

"Terutama serangan pagi ini di Indonesia, di depan Katedral, Makassar, semoga Bunda Maria, yang selalu mendahului kami di jalan iman, membantu kami," ucapnya lagi.

Paus Fransiskus menghadiri Rabu Abu di Basilika Saint Sabina, Roma, Rabu (26/2/2020).
Paus Fransiskus menghadiri Rabu Abu di Basilika Saint Sabina, Roma, Rabu (26/2/2020). (AFP/ FABIO FRUSTACI)

Sementara itu seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, penyerangan yang terjadi Minggu (28/3/2021), memakan korban jiwa, di mana si pelaku itu sendiri.

Polisi mengatakan dua orang mencurigakan sebelumnya berusaha untuk masuk ke Gereja Katedral Hati Kudus di Makassar pada Minggu Palem.

Namun berhasil ditahan oleh petugas keamanan gereja.

Baca juga: UPDATE Kasus Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Rumah Terduga Pelaku Digeledah Polisi

Baca juga: BREAKING NEWS: Tim Gegana Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom di Makassar

Detik-detik Ledakan

Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam. Pascaledakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri. Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini aparat terus melakukan pengembangan. Tribun Timur/Sanovra Jr
Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam. Pascaledakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri. Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini aparat terus melakukan pengembangan. Tribun Timur/Sanovra Jr (Tribun Timur/Sanovra Jr)

Pastor di Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak, membeberkan kronologi ledakan yang diduga bom bunuh diri tersebut.

Kejadian itu, kata Pastor, terjadi saat ibadah kedua, saat ada pergantian jemaat yang pulang dan datang.

Pihaknya mengatakan berawal dari adanya dua orang mencurigakan menggunakan sepeda motor.

"Lantas masuklah diduga pelaku bom bunuh diri, dia menggunakan motor roda dua," katanya.

Namun rupanya menurut pengakuan Pastor, gerak-gerik mencurigakan dua pelaku tersebut sudah terbaca petugas keamanan.

Dan petugas keamanan Gereja sempat menahan pelaku terduga bom bunuh diri tersebut.

Penahanan terjadi depan pintu masuk gereja.

Baca juga: Komnas HAM: Aksi Teror di Gereja Katedral Makassar Mengancam Kemanusiaan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved