Selasa, 30 September 2025

Tarik Dubesnya, Rusia Geram AS Sebut Putin Sebagai Pembunuh?

Sebelumnya dalam wawancara dengan ABC News, Biden juga ditanya mengenai 'apakah menurut dirinya, Putin adalah seorang pembunuh?'.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
ABC
Presiden Rusia Vladimir Putin merespon pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyebutnya "pembunuh" dengan menantang Biden untuk berdebat secara live 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengatakan pihaknya telah memulangkan Duta Besarnya untuk Amerika Serikat (AS) terkait hubungan dengan negeri paman sam itu.

Langkah tersebut dilakukan setelah Presiden AS Joe Biden menyampaikan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan 'membayar harga' atas campur tangannya dalam pemilihan presiden AS pada 2020 lalu.

Sebelumnya dalam wawancara dengan ABC News, Biden juga ditanya mengenai 'apakah menurut dirinya, Putin adalah seorang pembunuh?'.

Biden pun menjawab pertanyaan itu, namun ia tidak menjelaskan alasannya.

"Ya," kata Biden.

Terkait pernyataan Biden, Zakharova enggan menyebutkan alasan penarikan dubesnya.

Namun pernyataan 'pembunuh' dianggap sebagai alasan penarikan itu.

"Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov telah dipanggil kembali ke Moskwa untuk berkonsultasi guna menganalisis apa yang perlu dilakukan dalam konteks hubungan dengan AS," kata Zakharova.

Dikutip dari laman USA Today, Senin (22/3/2021), merenggangnya hubungan diplomatik terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Rusia.

Pada Selasa lalu, pejabat intelijen AS merilis laporan yang menyimpulkan bahwa Rusia mencoba mengganggu pencalonan Biden dalam pemilu 2020.

Saat itu, Putin disebut berusaha membantu upaya pemilihan kembali mantan Presiden AS Donald Trump.

"Operasi pengaruh resmi Putin ditujukan untuk menjatuhkan pencalonan Presiden Biden dan Partai Demokrat, mendukung mantan Presiden Trump, merusak kepercayaan publik dalam proses pemilihan, dan memperburuk perpecahan sosiopolitik di AS," kata laporan tersebut.

Di sisi lain, Zakharova mengatakan pemerintahan Biden membuat hubungan AS dan Rusia menemui 'jalan buntu'.

"Hal terpenting bagi kami adalah mengidentifikasi cara-cara untuk memperbaiki hubungan antara Rusia dan AS, yang telah melalui masa-masa sulit karena AS pada kenyataannya membawa hubungan ini ke jalan buntu," kata Zakharova dalam pernyataannya.

Baca juga: Disebut Pembunuh, Vladimir Putin Tantang Joe Biden Berdebat secara Live

Gedung Putih pun 'meremehkan' penarikan kembali Antonov dan mengatakan 'apakah AS juga harus membawa pulang duta besarnya dari Rusia?'.

"Biden tidak akan menahan diri dalam upaya komunikasi langsungnya, juga tidak akan menahan diri secara terbuka. Namun kami masih menemukan cara untuk bekerja sama di bidang-bidang di mana kami memiliki kepentingan bersama, termasuk perpanjangan program New START selama lima tahun, itu upaya diplomasi dalam bentuk tindakan," kata Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, pada hari Rabu lalu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan