POPULER Internasional: 5 Bangsawan Terkaya di Dunia | China Luncurkan Paspor Virus
China telah meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk pariwisata domestik, menjadikan China pencetus pertama dalam pembuatan "paspor virus".
Warga Papua marah karena Presiden Joko Widodo menawarkan pulau di Biak kepada Elon Musk untuk landasan peluncuran SpaceX.
Dilansir The Guardian, warga Papua mengatakan kepada pemilik Tesla, Elon Musk bahwa perusahaannya tidak diterima di tanah Papua.
Menurut mereka, rencana landasan peluncuran SpaceX akan menghancurkan ekosistem dan menggusur warga lokal.
Elon Musk mendapat penawaran itu dari Presiden Joko Widodo pada Desember lalu.
Kepada The Guardian, seorang perwakilan pemerintah pekan ini mengatakan landasan peluncuran itu sedang dikembangkan dan telah berkonsultasi dengan pemerintah Papua serta warga setempat.
Lebih lanjut dia mengatakan landasan tersebut akan membawa dampak ekonomi yang besar pada warga Biak dengan menyebutnya sebagai 'Pulau Luar Angkasa'.
Baca juga: SOSOK Nazaruddin Eks Demokrat yang Disebut Danai KLB, Beri Uang ke Peserta dari Maluku hingga Papua
Baca juga: Roket SpaceX SN10 Meledak hanya Delapan Menit setelah Berhasil Mendarat

Namun warga Biak menentang keras rencana itu.
Mereka menilai landasan peluncuran roket menyebabkan deforestasi, meningkatkan kehadiran militer, dan mengancam masa depan pulau itu.
Kepala suku di Pulau Biak, Manfun Sroyer mengaku khawatir orang Papua akan terusir dari rumah mereka.
"Landasan antariksa ini akan merusak tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap," katanya.
4. China Luncurkan Paspor Virus, Indonesia Belum Siap

China telah meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk pariwisata domestik, ini menjadikan negara yang dipimpin Xi Jin Ping menjadi pencetus pertama kalinya di dunia dalam pembuatan "paspor virus".
'Paspor Virus' bisa diperoleh melalui program platform media sosial WeChat dimana sudah tersedia sertifikat digital yang menunjukan status terkait vaksinasi pengguna dan hasil tes virus.
Seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Selasa (9/3) mengungkapkan, bahwa sertifikat ini diluncurkan untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas negara.