Senin, 29 September 2025

Wabah Ebola

Wabah Ebola Muncul di Guinea, 3 Orang Meninggal dan 4 Lainnya Jatuh Sakit

Kasus-kasus baru di Guinea adalah kemunculan pertama Ebola sejak wabah terburuk di dunia antara 2013 dan 2016, epidemi kini telah diumumkan

Kenzo TRIBOUILLARD / AFP
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bekerja di pusat perawatan Ebola yang dijalankan oleh organisasi palang merah Prancis di Macenta di Guinea pada tanggal 20 November 2014. Guinea deklarasikan wabah Ebola baru setelah tiga orang meninggal dan empat lainnya jatuh sakit. 

TRIBUNNEWS.COM - Guinea deklarasikan wabah Ebola baru setelah tiga orang meninggal dan empat lainnya jatuh sakit.

Dilansir Mirror, Guinea kembali dilanda wabah Ebola semenjak wabah yang sama terjadi di negara itu pada tahun 2013 hingga 2016 lalu.

Para pasien jatuh sakit karena diare, muntah dan pendarahan.

Mereka sempat menghadiri pemakaman di sub-prefektur Goueke.

Orang yang menghadiri pemakaman kemudian diisolasi di pusat perawatan, kata kementerian kesehatan negara itu.

"Menghadapi situasi ini dan sesuai dengan peraturan kesehatan internasional, pemerintah Guinea mengumumkan epidemi Ebola," kata kemenkes Guinea dalam sebuah pernyataan Minggu (14/2/2021).

Orang yang dimakamkan pada 1 Februari adalah seorang perawat di sebuah pusat kesehatan setempat.

Baca juga: Ebola Tak Hanya di Afrika, Wabah Ini Bisa Masuk Ke Semua Negara, Pernah Terjadi di Amerika dan Eropa

Baca juga: Pernah Jadi Wabah Terbesar dan Paling Kompleks, Kini Merebak Lagi di Afrika, Apa Itu Virus Ebola?

Seorang petugas kesehatan berjalan menuju pasien yang menjalani karantina di pusat perawatan Nongo ebola di Conakry, Guinea pada 21 Agustus 2015.
Seorang petugas kesehatan berjalan menuju pasien yang menjalani karantina di pusat perawatan Nongo ebola di Conakry, Guinea pada 21 Agustus 2015. (CELLOU BINANI / AFP)

Ia meninggal setelah dipindahkan untuk perawatan ke Nzerekore, sebuah kota dekat perbatasan dengan Liberia dan Pantai Gading.

Tahun 2013-2016 lalu, wabah Ebola di Afrika Barat dimulai di Nzerekore, kota sibuk yang menghambat upaya penekanan virus.

Virus terus membunuh setidaknya 11.300 orang, dengan sebagian besar kasus di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Memerangi Ebola lagi akan menambah tekanan pada layanan kesehatan di Guinea karena mereka juga memerangi pandemi Covid-19.

Guinea, negara berpenduduk sekitar 12 juta orang, sejauh ini mencatat 14.895 infeksi virus corona dan 84 kematian.

Virus Ebola menyebabkan muntah dan diare parah dan menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh.

Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri di pusat perawatan ebola Nongo di Conakry, Guinea, pada 21 Agustus 2015.
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri di pusat perawatan ebola Nongo di Conakry, Guinea, pada 21 Agustus 2015. (CELLOU BINANI / AFP)

Ebola memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada Covid-19.

Tetapi tidak seperti virus corona, virus Ebola tidak ditularkan oleh pembawa asimtomatik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan