Senin, 29 September 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Pengacara Trump: Tak Ada Satu Kata pun dalam Pidatonya Menyebabkan Kerusuhan Capitol AS

Pengacara mantan presiden Donald Trump bersikeras kliennya tidak menghasut kerusuhan di Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1/2021).

Adrian DENNIS / AFP
Donald Trump tersenyum saat sesi pleno KTT NATO di hotel Grove di Watford, timur laut London pada 4 Desember 2019. Terbaru, Pengacara Trump: Tak Ada Satu Kata pun dalam Pidatonya Menyebabkan Kerusuhan Capitol AS 

TRIBUNNEWS.COM - Pengacara mantan presiden Donald Trump bersikeras kliennya tidak menghasut kerusuhan di Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1/2021).

Pengacara Trump berpendapat bahwa pemakzulannya oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus dihentikan oleh Senat pekan ini.

Dalam laporan pra-persidangan yang diajukan pada Senin (8/2/2021), sebelum sidang pemakzulan Selasa (9/2/2021) di Senat, tim hukum Trump, Bruce Castor dan David Schoen menentang tuduhan Partai Demokrat bahwa Trump bersalah atas "penghasutan pemberontakan".

Mengutip Al Jazeera, sebagai bukti "hasutan", Demokrat menunjuk pidato Trump kepada para pendukung sebelum kerusuhan di Capitol AS.

Baca juga: Donald Trump Disebut Lebih Bahagia Setelah Lengser dan Tak Gunakan Media Sosial

Baca juga: POPULER Internasional: Cerita saat Tangan Theresa May Digenggam Donald Trump | Temuan WHO di Wuhan

Donald Trump tersenyum saat sesi pleno KTT NATO di hotel Grove di Watford, timur laut London pada 4 Desember 2019.
Donald Trump tersenyum saat sesi pleno KTT NATO di hotel Grove di Watford, timur laut London pada 4 Desember 2019. Pengacara Trump: Tak Ada Satu Kata pun dalam Pidatonya Menyebabkan Kerusuhan Capitol AS (Adrian DENNIS / AFP)

Di mana dalam pidatonya, Trump disebut meminta para pendukungnya untuk "berjuang" mencegah sertifikasi kemenangan Elektoral Joe Biden.

Pengacara Trump berpendapat bahwa pernyataannya yang dilindungi oleh Amandemen Pertama Konstitusi AS, yang menjamin kebebasan berbicara.

"Tidak ada satu kata pun yang mendorong kekerasan atau pelanggaran hukum, secara eksplisit atau implisit," katanya.

Laporan singkat yang diajukan pada Senin, para pengacara Trump menawarkan serangkaian bukti untuk mendukung argumen yang mereka ajukan minggu lalu sebagai tanggapan atas artikel impeachment dari DPR.

Tim kuasa hukum Trump mengatakan bahwa selain pidatonya bukan penghasutan, proses pemakzulannya cacat dan harus diberhentikan oleh Senat.

Mereka mengklaim bahwa Trump tidak menerima "proses hukum" selama proses pemakzulan DPR bulan lalu.

Pihak pengacara Trump berpendapat bahwa sidang Senat minggu ini, "tidak konstitusional", karena mereka percaya bahwa mantan presiden tidak dapat dihukum dan diberhentikan dari jabatan yang tidak lagi dia pegang.

Baca juga: Jelang Sidang Pemakzulan Donald Trump, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui

Baca juga: Pengacara Trump Kecam Persidangan Pemakzulan dan Menyebutnya sebagai Teater Politik

Pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan polisi Capitol AS selama kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. Terbaru, Pengacara Trump: Tak Ada Satu Kata pun dalam Pidatonya Menyebabkan Kerusuhan Capitol AS
Pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan polisi Capitol AS selama kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. Terbaru, Pengacara Trump: Tak Ada Satu Kata pun dalam Pidatonya Menyebabkan Kerusuhan Capitol AS (ALEX EDELMAN / AFP)

Teater Politik

Selain itu, tim kuasa hukumnya mengecam "haus akan teater politik ini" DPR dengan menyebutnya sebagai "bahaya bagi demokrasi Republik (AS) dan hak-hak yang kita pegang teguh".

"Ini hanyalah upaya egois dari kepemimpinan Demokrat di DPR , setelah melihat kehancuran di Capitol pada 6 Januari oleh beberapa orang," tulis para pengacara dalam laporan singkat mereka.

"Alih-alih bertindak untuk menyembuhkan bangsa, atau paling tidak berfokus pada penuntutan para pelanggar hukum yang menyerbu Capitol, Ketua DPR dan sekutunya telah mencoba untuk memanfaatkan kekacauan saat itu untuk keuntungan politik mereka sendiri," tambah mereka.

Baca juga: Perusuh Capitol Pojokkan Donald Trump, Tuduh Mantan Presiden Ajak Mereka Menyerang

Baca juga: Pria Pelaku Kerusuhan Capitol Rupanya Pernah Diusir dari Pesawat karena Terus Berteriak Trump 2020

Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjalan memenuhi jalan-jalan kota saat mereka menuju Gedung Kongres US Capitol di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Joseph Prezioso
Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjalan memenuhi jalan-jalan kota saat mereka menuju Gedung Kongres US Capitol di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Joseph Prezioso (AFP/Joseph Prezioso)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan