Polisi Rusia Telah Tangkap 2.200 Warga yang Demo Anti-Putin
Protes tersebut sebelumnya dilakukan dengan mengangkat fokus anti korupsi yang terjadi di hampir seluruh wilayah Rusia
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Protes warga Rusia berakhir dengan penangkapan jumlah warga yang tidak terduga.
Protes tersebut sebelumnya dilakukan dengan mengangkat fokus anti korupsi yang terjadi di hampir seluruh wilayah Rusia.
Mereka melakukan aksi protes, pasca seorang pria bernama Alexei Navalny mengalami serangan.
Serangan mengakibatkan kerusakan saraf yang cukup fatal, akibat dirinya vokal menyuarakan kritikan terhadap Presiden Vladimir Putin.
Navalny merupakan seorang pria berusia 44 tahun yang sebelumnya berhasil pulih di Berlin pasca sebuah serangan di Rusia pada Agustus 2020 lalu.
Baca juga: Pria di Pamekasan Terbang Setinggi 2 Meter karena Puting Beliung, Masih Selamat Berkat Atap Rumah
Navalny berhasil kembali ke Moskow pada tanggal 17 Januari 2021, dirinya kembali dipenjara pasca dinyatakan bersalah akibat melakukan pelanggaran pembebasan bersyarat.
Berdasarkan laporan, saat ini Navalny ditahan di pusat penahanan yang terletak di Moskow.
Navalny mendapatkan hukuman bertahun-tahun dengan beberapa kasus kriminal yang berbeda.
Baca juga: BREAKING NEWS:AHY Ungkap Ada Gerakan Politik Ingin Ambil Alih Kepemimpinan Demokrat Libatkan Pejabat
Akibat penahanan Navalny ini, kemudian muncul banyaknya demonstran yang menentang penahanan Navalny.
Pengunjuk rasa mulai turun ke jalanan untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap keadilan, bagi Navalny.
Sebanyak 500 orang dilaporkan telah ditangkap pada protes pro Navalny di wilayah Moskow.
Terhitung sebanyak 2.200 orang lainnya yang tersebar di wilayah Rusia juga ditangkap, atas protes pro Navalny yang mereka lakukan.
Beberapa rekaman juga telah dibagikan oleh AFP, yang berisi mengenai unit kepolisian setempat sedang melakukan penangkapan para pengunjuk rasa di stasiun metro Krasnye Vorota Moskow.
Baca juga: Lagi, Moskow Minta Washington Tak Campuri Urusan Internal Rusia
Pusat kota juga telah dilaporkan dikunci oleh petugas kepolisian setempat, serta beberapa stasiun metro pusat, hingga transportasi darat yang telah dialihkan.
Sebelumnya pengunjuk rasa tersebut terlihat berjumlah ratusan dengan berbaris di jalanan kota sambil meneriakkan “Freedom!” dan “Putin adalah pencuri!” hingga pihak kepolisian datang untuk membubarkan dan menangkap mereka. (Alifia Yumna Amri/tribunjateng.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 2.200 Warga Rusia Peserta Protes Anti Putin Ditangkap