AS Serukan Penarikan Pasukan Rusia dan Turki dari Libya, setelah Langgar Batas Waktu yang Ditentukan
Amerika Serikat (AS) menyerukan penarikan pasukan Rusia dan Turki dari Libya setelah tenggat waktu yang diberikan diabaikan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
PATRICK BAZ / AFP
Foto Ilustrasi. Pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moamer Kadhafi mundur ke kota utama Ajdabiya, selatan kota Benghazi, setelah serangan udara pimpinan Barat menghancurkan sebagian besar baju besi mereka, meninggalkan puluhan tank yang hancur di sepanjang jalan. Coretan Arab di bagian belakang kendaraan berbunyi: "Tuhan adalah yang terbesar".
Haftar mendapat dukungan dari UEA, Prancis, Mesir, dan Rusia.
Sebagian besar pasukan asing terkonsentrasi di sekitar Sirte, di pangkalan udara Al-Jufra yang dikuasai oleh pasukan Haftar 500 kilometer dari selatan Tripoli dan lebih jauh ke barat di Al-Watiya.
Moskow menyangkal adanya hubungan dengan tentara bayaran, tetapi para ahli PBB Mei lalu mengkonfirmasi keberadaan pejuang kelompok Wagner, yang diduga dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)