Senin, 6 Oktober 2025

Pria di California Tinggal di Bandara selama 3 Bulan, Mengaku Takut Terbang karena Covid-19

Seorang pria California berusia 36 tahun tinggal di Bandara Internasional O'Hare Chicago selama tiga bulan sebelum akhirnya ketahuan

Racked
Bandara Internasional O'Hare Chicago. Seorang pria California berusia 36 tahun tinggal di Bandara Internasional O'Hare Chicago selama tiga bulan sebelum akhirnya ketahuan 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria California berusia 36 tahun tinggal di Bandara Internasional O'Hare Chicago selama tiga bulan sebelum akhirnya ketahuan, menurut beberapa laporan seperti yang dilansir Insider.

Jaksa penuntut mengatakan pria bernama Aditya Singh itu mengatakan kepada polisi bahwa dia terlalu takut untuk terbang karena COVID-19, Chicago Tribune melaporkan.

Singh tiba di O'Hare dari Los Angeles pada 19 Oktober.

Ia tinggal di zona keamanan bandara tanpa terdeteksi hingga Sabtu (16/1/2021), ketika dua karyawan United Airlines mendekatinya dan meminta identifikasi, menurut jaksa, NBC Chicago melaporkan.

Singh menunjukkan kepada mereka lencana yang ia kenakan yang sebenarnya milik seorang manajer operasi yang melaporkan kehilangan lencana itu pada bulan Oktober lalu.

Baca juga: Polisi Bongkar Sindikat Pemalsuan Surat Sehat Covid-19 Penumpang Pesawat Bandara Soekarno-Hatta

Baca juga: 10 Bandara Terbaik di Dunia 2020 Versi Skytrax, Bandara Changi Singapura Peringkat Pertama

Bandara Internasional O'Hare Chicago
FOTO Bandara Internasional O'Hare Chicago (Racked)

Mengetahui lencana itu bukan milik pria itu sebenarnya, petugas lantas menghubungi 911.

Singh ditangkap dan kemudian didakwa dengan pelanggaran kriminal kejahatan di area terlarang bandara dan pencurian ringan.

"Anda memberi tahu saya bahwa seseorang yang tidak memiliki izin dan bukan karyawan diduga tinggal di bagian aman terminal bandara O'Hare dari 19 Oktober 2020 hingga 16 Januari 2021, dan tidak terdeteksi?" Hakim Kabupaten Cook Susana Ortiz bertanya kepada jaksa di pengadilan hari Minggu, menurut Tribune.

"Saya ingin memahami Anda dengan benar."

Pengacara Asisten Negara Kathleen Hagerty mengatakan Singh mengaku menemukan lencana di bandara.

Singh bisa bertahan dengan menerima makanan dari penumpang lain, lapor Tribune.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Penerbangan Chicago, badan yang mengelola bandara kota, mengatakan, "CDA tidak memiliki prioritas lebih tinggi daripada keselamatan dan keamanan bandara kami, yang dijaga oleh jaringan penegakan hukum yang terkoordinasi dan berlapis-lapis," lapor NBC.

"Sementara insiden ini masih dalam penyelidikan, kami telah dapat menentukan bahwa pria ini tidak menimbulkan risiko keamanan terhadap bandara atau masyarakat yang melakukan perjalanan," kata pernyataan itu.

Kasus Serupa: Orang-orang yang Pernah Tinggal di Bandara

Kisah Tom Hank, pria yang telantar di Bandara JFK dalam film "The Terminal" ternyata dialami oleh seorang wanita Singapura.

Diberitakan Tribunnews tahun 2017 lalu, setelah menyewakan flatnya pada tahun 2008, wanita berusia 50-an hidup terlunta-lunta di Bandara Changi.

Bandara Changi
Bandara Changi (Tribunnews.com/Malvyandie)

Seperti diberitakan koran berbahasa mandarin, Lianhe Wanbao, wanita yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan, ia memiliki tiga kamar flat di Tampines.

Namun wanita ini terjejas krisis keuangan tahun 2008, dan memiliki masalah keuangan sehingga putus asa.

Pada awalnya, dia hanya akan tinggal selama beberapa malam, tetapi menjadi delapan tahun.

Wanita ini memiliki troli penuh pakaian, perlengkapan mandi, makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Dia makan di food court bandara dan menemukan tempat tinggal yang cukup nyaman karena ada supermarket, kamar mandi, AC dan Wi-Fi gratis.

Sebenarnya wanita ini tidak kekurangan uang karena dari penyewaan flatnya, ia masih mendapat uang sewa lebih dari 1.000 dolar Singapura.

Hanya saja, untuk tinggal di tempat yang layak, wanita ini mengaku tidak sanggup.

"Saya berniat untuk menjual flat dan dan membeli kamar yang lebih kecil untuk membuat hidup lebih mudah," katanya.

Changi Airport Group mengetahui ada warga menjadikan bandara tersebut sebagai tempat tinggal, bukan hanya wanita itu.

Diperkirakan, di bandara terbesar di Asia Tenggara ini, setidaknya ada 10 orang yang memilih tinggal di Bandara dengan berbagai alasan, terutama tunawisma.

"Kami akan bekerja sama dengan lembaga lain, seperti Departemen Sosial dan Pembangunan Keluarga, serta Pusat Layanan Keluarga, untuk menemukan cara terbaik membantu mereka," kata otoritas bandara dalam sebuah pernyataan.

Lianhe Wanbao, seperti dilansir AsiaOne, juga menemukan seorang pria berusia 60-an memilih tinggal di Bandara Changi, padahal memiliki sebuah flat sewa di Beach Road, tapi saat ini ditempati teman sekamarnya.

Pria ini mengaku tidak cocok dengan temannya itu sehingga ia menghindar dan mulai tidur di bandara ini.

Namun pria ini masih sering pulang ke flatnya.

The Terminal Man

Kasus di bandara Changi ini memang bukanlah yang pertama di dunia.

Seorang pria asal Iran bernama Mehran Karimi Nasseri tinggal di Terminal 1, Bandara Charles de Gaulle, Prancis, selama 17 tahun.

Nasseri diusir dari Iran pada tahun 1977 karena ikut berunjuk rasa melawan pemerintah, waktu itu.

Setelah diusir dan dicabut paspornya, Nasser mulai mencari suaka politik ke sejumlah negara, hingga ia mendapatkan status pengungsi dari UNHCR di Belgia.

Status ini membuatnya dapat menetap di negara Eropa manapun.

Setelah 6 tahun tinggal di Belgia, Nasseri pun memutuskan menjadi warga negara Inggris.

Namun, saat berada di Paris, Nasseri dirampok sehingga seluruh dokumennya hilang.

Ia tetap naik pesawat ke London, namun dideportasi kembali ke Prancis.

Nasseri sempat ditahan oleh Imigrasi Prancis, namun dilepaskan kembali karena kedatangannya di bandara sah secara hukum.

Sejak itu 26 Agustus 1988, Nasseri mulai menetap di Terminal 1, Bandara Charles de Gaulle Prancis.

Selama lebih dari 17 tahun, Nasseri tinggal di bandara, diberi makan oleh karyawan dan wisatawan bandara.

Otoritas bandara pun memberikannya kebebasan untuk bergerak di seluruh area bandara.

Kisah Nasseri inilah yang kemudian menjadi inspirasi sutradara Hollywood, Steven Spielberg dan membuat film "The Terminal" yang dibintangi Tom Hanks.

Spielberg bahkan membayar Nasseri 300 ribu dolar AS karena bersedia kisahnya dijadikan inspirasi.

Setelah film itu, Nasserri bahkan menulis buku autobiografi The Terminal Man yang diterbitkan di sejumlah negara. Buku itu ditulisnya bersama penulis Inggris, Andrew Donkin.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/TribunBatam.com, Alfian Zainal)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved