Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Media Asing Ikut Soroti Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh
Media asing soroti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang membawa 62 orang dalam penerbangan tersebut.
"Tentu kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada kami terkait SJ-182," ujarnya dalam jumpa pers pada Sabtu (9/1/2021).
"Kami berharap doa semua orang dapat membantu proses pencarian agar berjalan lancar. Semoga semua baik-baik saja," harapnya.
Dalam pernyataan sebelumnya, Sriwijaya Air mengatakan, mereka melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan informasi lebih rinci terkait insiden tersebut.
Mereka menambahkan, akan segera mengeluarkan pernyataan resm jika informasi lebih lanjut sudah jelas.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki dan berkoordinasi dengan Basarnas serta KNKT.
Baca juga: Penumpang Ini Sempat Kirim Foto Sayap Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang, Bandara Hujan: Doain Ya
Baca juga: Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, TNI AU Kerahkan Helikopter dan Pesawat Berkamera Infra Merah

Pesawat Berusia 26 Tahun
Menurut Flightradar24, Sriwijaya Air atau Boeing 737-500 PK CLC terdaftar berusia 26 tahun.
Seorang juru bicara Boeing mengatakan kepada CNN, mereka mengetahui laporan media dari Jakarta dan sedang memantau situasi dengan cermat.
"Kami sedang berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi," kata mereka.
Boeing kemudian mengeluarkan pernyataan terbaru yang mengatakan, "Pikiran kami tertuju pada kru, penumpang dan keluarga mereka."
"Kami berhubungan dengan pelanggan maskapai kami dan siap untuk mendukung mereka selama masa sulit ini."
Berdasarkan situs web, Sriwijaya Air dikenal sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah dan maskapai terbesar ketiga di Indonesia.
Maskapai ini mengangkut lebih dari 950.000 penumpang per bulan dari Jakarta ke 53 tujuan di Indonesia dan tiga negara regional.
Pada Juni 2018, Sriwijaya Air dihapus dari daftar maskapai penerbangan terlarang Uni Eropa setelah 11 tahun ditempatkan dalam daftar itu.
Insiden Sriwijaya Air merupakan insiden terbaru yang mengguncang industri penerbangan Indonesia, sebuah sektor yang meski terus berkembang, tapi terus diganggu oleh standar keselamatan yang sangat buruk.
Baca juga: Kisah Rachmawati, Qariah Internasional yang Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJY 182
Baca juga: Kisah Rombongan Selamat dari Maut, Gagal Terbang Naik Sriwijaya Air Lantaran Tak Bawa Bukti Tes PCR
