Menteri Konsumen Jepang Tegur Iklan Ponsel yang Menyesatkan Masyarakat
Menteri Konsumen Jepang Shinji Inoue menegur operator ponsel yang iklannya dianggap tidak jelas dan bisa menyesatkan masyarakat.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Konsumen Jepang Shinji Inoue menegur operator ponsel yang iklannya dianggap tidak jelas dan bisa menyesatkan masyarakat.
"Kami akan terus melakukan pemeriksaan ketat, termasuk tampilan rate plan yang baru ditawarkan. Jika tampilannya menyesatkan, saya ingin para operator ponsel segera memperbaikinya," tegas Menteri Shinji Inoue.
Iklan dan tampilan biaya telepon seluler Jepang dapat perhatian besar dari pihak Kementerian Konsumen Jepang.
Badan Urusan Konsumen meminta empat perusahaan seluler besar untuk memperbaiki diri, mengatakan bahwa ada kasus di mana sulit untuk memahami detail diskon dan ketentuan layanan.
Hal itu diungkapkan Menteri Konsumen Shinji Inoue dalam jumpa pers usai rapat Kabinet, Jumat (25/12/2020).
Saat ini Badan Urusan Konsumen menyelidiki tampilan iklan ponsel 4 operator besar di Jepang.
Baca juga: Pos Jepang dan Rakuten Bentuk Usaha Bersama Distribusikan Barang dengan Sistem DX
Dalam beberapa kasus, hanya harga termurah yang ditekankan meskipun beberapa kondisi diperlukan untuk mendapatkan diskon.
Sambil menekankan bahwa diskon dapat diperoleh dengan membuat kontrak tetap dengan internet tetap.
Ada pula kasus di mana sulit untuk memahami bahwa ada biaya tambahan yang akan dikenakan untuk pembatalan internet.
Selain itu, ada kasus di mana sulit untuk memahami konten layanan dari standar komunikasi baru 5G, seperti di area yang dapat digunakan.
Untuk itu, Badan Urusan Konsumen meminta empat perusahaan seluler besar tersebut melakukan pembenahan agar masing-masing poin yang relevan dapat ditampilkan dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat di tengah penurunan tarif ponsel atas tekanan PM Jepang beberapa bulan lalu.