Senin, 6 Oktober 2025

Cerita Lain Jurnalis Investigatif di Balik Isu China Sedang Bentuk Tentara Super

Laporan Ken Dilanian tentang upaya China menciptakan penembak jitu super merupakan unjuk kemampuan penetrasi intelijen dan media arus utama.

DOKUMENTASI TRIBUN
FILE - Parade tentara China di acara tahunan peringatan kemerdekaan negara itu di Beijing. 

Dia memasukkan dalam artikelnya klaim serangan pesawat tak berawak yang menewaskan pemimpin Al-Qaeda Abu Yahya al-Libi tidak menewaskan warga sipil.

Kenyataannya, laporan awal investigasi Amnesty International dan Biro Investigasi Jurnalisme, semuanya menunjukkan sebaliknya.

Pembunuhan Yahya Al-Libi menewaskan warga sipil dalam serangan awal, serta serangan lanjutan membunuh warga sipil lain dan pekerja penyelamat. Seberapa sering hal ini terjadi, dan berapa lama CIA terlibat di media berita Amerika?

Fakta Sejarah Hubungan Jurnalis dan CIA

Menurut Tom Secker, CIA menjalin hubungan kerja yang erat dengan tokoh-tokoh berita utama hampir sejak awal sejarah mereka berdiri.

Artikel Carl Bernstein 1977, CIA dan Media, menguraikan bagaimana lebih dari 400 jurnalis dan tokoh media telah bekerja sama dengan CIA selama beberapa dekade sebelumnya.

Mereka termasuk para eksekutif di CBS, ABC, NBC, Time, Newsweek, Reuters, dan New York Times. Dalam beberapa kasus, jurnalis digaji CIA.

Bernstein menjelaskan, di lapangan, jurnalis digunakan untuk membantu merekrut dan menangani orang asing sebagai agen, untuk memperoleh dan mengevaluasi informasi, dan untuk menanamkan informasi palsu dengan pejabat pemerintah asing.

Bernstein menjelaskan pada kesempatan lain, tugas mereka lebih kompleks: menanam potongan informasi yang salah, mengadakan pesta atau resepsi yang dirancang untuk mempertemukan agen Amerika dan mata-mata asing.

Juga menyajikan propaganda hitam kepada jurnalis asing terkemuka saat makan siang atau makan malam, menyediakan kamar hotel atau kantor biro mereka sebagai pintu pemindahan informasi sangat sensitif ke dan dari agen asing.

Bisa juga jadi sarana menyampaikan instruksi dan transfer dana ke anggota pemerintah asing yang dikendalikan CIA.

Hubungan ini meluas ke propaganda dan sensor domestik. Pada 1956, CIA mengetahui sebuah perusahaan New York bernama Flamingo Films berencana membuat serangkaian film dokumenter TV tentang Office of Strategic Services (OSS).

Ini organisasi pendahulu CIA. Menurut memo tingkat tinggi, agensi mengetahui tentang proyek Flamingo Films melalui Wakil Presiden CBS Larry Lowman, mantan orang OSS dan aset tidak resmi CIA.

CIA ingin tetap menutup operasi rahasia OSS yang lama, karena mayoritas stafnya telah bekerja di sana selama Perang Dunia II.

Ini melibatkan bantuan CBS, didirikan veteran OSS lain, William Paley, untuk mengembangkan serial dokumenter TV yang bersaing agar Flamingo Films terpental dari pasar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved