Iran Sebut Senapan Mesin yang Dikendalikan Satelit Bunuh Ilmuwan Nuklirnya
Iran sebut pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh dilakukan dari jarak jauh dengan senapan mesin yang dilengkapi sistem pintar, dikendalikan satelit.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Theresia Felisiani
KEMENTERIAN PERTAHANAN IRAN / AFP
Foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Iran pada Senin 30 November 2020 menunjukkan anggota pasukan Iran membawa peti mati ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh selama upacara pemakamannya di ibu kota Iran, Teheran. Dengan pemakaman yang layak untuk "martir" terbesar Republik Islam, Teheran memberikan penghormatan terakhir kepada seorang ilmuwan yang tewas dalam pembunuhan yang disalahkan atas Israel, dan berjanji untuk melanjutkan pekerjaannya. Dalam sebuah dokumen yang bocor, klaim seorang jurnalis Iran, terungkap detail rinci dan rumit pembunuhan ilmuwan nuklir ini, dengan melibatkan 62 orang, 12 di antaranya adalah pembunuh yang memberondongkan peluruh ke mobil Fakhrizadeh, dan 2 sniper.
Yoav Galant, seorang menteri kabinet keamanan Israel, mengatakan dia "tidak mengetahui" apakah teknologi penyerangan yang dioperasikan dari jarak jauh seperti dijelaskan dalam akun Iran itu benar ada.
"Tampaknya mereka yang bertanggung jawab atas keamanannya (Fakhrizadeh) sekarang datang dengan alasan karena tidak memenuhi misi itu," jelas Galant, mantan komando angkatan laut dan wakil kepala militer Israel, kepada Army Radio.(Reuters)