Virus Corona
Inggris Bersiap Mulai Berikan Suntikan Pertama Vaksin Covid-19
vaksinasi ditetapkan untuk dimulai pada Selasa (8/12/2020) waktu setempat di Inggris, Wales dan Skotlandia.
TRIBUNNEWS.COM, LONDON — Lembaga Pelayanan Kesehatan Inggris (NHS) bersiap untuk mulai memberikan dosis pertama vaksin Pfizer / BioNTech, kurang dari seminggu setelah Inggris menjadi negara Barat pertama yang memberikan persetujuan vaksin Covid-19.
CNN melaporkan, vaksinasi ditetapkan untuk dimulai pada Selasa (8/12/2020) waktu setempat di Inggris, Wales dan Skotlandia.
Sementara Irlandia Utara mengatakan akan mulai melakukan program vaksinasi di awal minggu ini tetapi tidak menentukan kapan persisnya.
Prosesnya, yang rumit mulai dari kebutuhan untuk menyimpan vaksin Pfizer / BioNTech dan memberi setiap penerima dua dosis, selama tiga minggu, akan diawasi ketat dari seluruh dunia.
Dosis vaksin Pfizer disimpan dalam freezer khusus menjelang dimulainya program vaksinasi suntikan pertama pada Selasa (8/12/2020) di Inggris.
Saffron Cordery, Wakil Kepala Eksekutif NHS mengatakan kepada Sky News pada Minggu (6/12/2020), 50 rumah sakit di seluruh Inggris sudah menerima alokasi vaksin, dan distribusi vaksin "benar-benar berjalan dengan baik sekarang."
“Pejabat kesehatan Inggris berharap memiliki hingga 4 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech, yang memberikan perlindungan hingga 95% terhadap Covid-19, tersedia pada akhir Desember,” kata Cordery.
Baca juga: Cerita Ilmuwan Indonesia Jelang Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer di Inggris
Pemerintah telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech, cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, atau sepertiga dari jumlah penduduk Inggris.
Kecepatan regulator Inggris menyetujui vaksin menimbulkan pertanyaan dari rekan-rekan mereka di tempat lain di Eropa dan di Amerika Serikat. Tetapi Cordery mengatakan prosesnya telah "sangat kuat dan ketat.”
"Ya, itu telah lebih pendek dari proses persetujuan vaksin lainnya, tetapi itu karena segala hal dilakukan secara bersamaan dan sekali jalan," katanya.
Kepala regulator obat-obatan Inggris juga mengeluarkan jaminan kemanan vaksin, pada Minggu (6/12/2020). Ia mengatakan suntikan vaksin Pfizer / BioNTech "seaman vaksin umumnya" dan bahwa mereka yang menerimanya akan dipantau oleh petugas kesehatan.
"Anda mungkin memiliki gejala ringan tetapi akan hilang dalam satu atau dua hari, dan tidak ada yang sama sekali bersifat serius," kata June Raine, kepala Badan Pengatur Produk Obat-obatan dan Kesehatan Inggris (MHRA), kepada BBC.
Menurut MHRA, lebih dari satu dari 10 penerima mungkin akan menderita efek samping termasuk nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi dan demam. Beberapa efek samping lain yang kurang umum juga tercantum.
Ditanya tentang dampak potensial Brexit pada program vaksinasi, Raine mengatakan: "Kami telah berlatih, kami siap dan kami sepenuhnya siap untuk setiap hasil yang mungkin."
Masa transisi untuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa berakhir pada 31 Desember.
"Tujuan kami di HMRA adalah untuk memastikan apa pun hasilnya, apa pun kesepakatan, obat-obatan, alat kesehatan, dan vaksin menjangkau semua warga di seluruh bagian negara dengan cara yang sama tanpa gangguan sama sekali," kata Raine.(CNN)